androidvodic.com

Ini Tampang ASN di Singkawang yang Jual Konten Penyiksaan Kera, Terungkap Sosok Pembeli Video - News

News, PONTIANAK - Oknum ASN asal Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat berinsial R diamankan jajaran Polda Kalbar karena membuat puluhan konten penyiksaan sadis terhadap anak Kera ekor penjang.

Pada video yang dijual kepada pembeli di luar negeri itu, terlihat anak Kera disiksa dengan cara sadis.

Ada yang  direbus, digoreng, dipukuli menggunakan palu saat hidup hingga mati.

Bahkan tubuh kera  di potong- potong dalam keadaan hidup hingga mati.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombes Sardo MP Sibarani mengungkapkan, pelaku sudah setahun terakhir membuat video penyiksaan kera ekor panjang.

Video itu dibuat pelaku berdasarkan pesanan pembeli di luar negeri dengan harga Rp700 ribu hingga Rp1 juta per video.

Baca juga: Tepergok Menjual 7 Kera Ekor Panjang di Pasar Satria, Agus Memang Penjual Bandel

Petugas saat mengamankan pelaku menemukan 68 file video penyiksaan Kera.

Diungkap Sardo, pembeli video yang berada di luar negeri itu sendiri disinyalir merupakan orang - orang yang memiliki gangguan psikopat.

"Yang bersangkutan menjual video tersebut ke anggota telegram dan grub yang rata - rata memiliki gangguan psikopat, dengan harga Rp700 ribu hingga Rp1 juta," ungkapnya.

Terungkapnya kasus bermula adanya perhatian aktivitas pecinta hewan internasional.

Diketahui video penyiksaan hewan itu tersebar di luar negeri lebih dulu.

Seorang pegawai kelurahan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) berinisial RS ditangkap atas dugaan penyiksaan hewan jenis monyet ekor panjang
Seorang pegawai kelurahan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) berinisial RS ditangkap atas dugaan penyiksaan hewan jenis monyet ekor panjang (KOMPAS.com/HENDRA CIPTA)

"Informasi awal beredarnya video penyiksaan ini diluar negeri, diantaranya Australia yang membuat aktivis pecinta hewan terusik, yang selanjutnya melaporkan kepada bapak Kapolda," ungkapnya.

Kapolda Kalbar memerintahkan jajaran untuk bergerak melakukan penyelidikan atas kasus ini.

"Melihat video yang beredar, kami berhasil mengidentifikasi berdasarkan video yang beredar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat