BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Sulit Diprediksi - News
News,JAKARTA -- Fenomena puting beliung di Rancaekek disebut-sebut sulit diprediksi.
Kejadian tersebut, bukan pertama kali terjadi di kawasan tersebut.
"Hampir semua kejadian ekstrem seperti puting beliung di Rancaekek misalnya, hingga kini relatif sulit diprediksi kehadirannya," tutur Profesor Riset Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).
Selain terbatasnya data yang beresolusi tinggi, mekanisme pembentukannya juga belum dipahami dengan baik dan sempurna.
“Adalah wajar jika kadangkala masing-masing kita memiliki pandangan berbeda,” ungkap Eddy.
Adapun fenomena yang terjadi pada Rabu sore (21/2) ini memang kejadian langka. Namun masyarakat tidak usah panik secara berlebihan.
Rancaekek merupakan kawasan yang terletak nyaris di tengah-tengah Pulau Jawa bagian barat.
Kawasan ini semula merupakan kawasan hijau, yang ditandai dengan banyaknya pepohonan. Artinya, lingkungannya masih relatif bersih.
Namun, kini kawasan tersebut beralih fungsi, yang semula hijau, berubah menjadi kawasan industri. Kawasan seperti ini biasanya rawan diterjang pusaran angin.
“Dengan kata lain, terjadi perubahan tata guna lahan yang semula hutan jati, kini berubah menjadi hutan beton,” tegasnya.
Adapun kawasan ini banyak merubah menjadi industri sehingga kawasan ini sangat panas di siang hari dan relatif dingin di malam hari.
“Puting Beliung tidak bisa kita cegah (kita redam), namun tanda-tanda kehadirannya bisa kita lihat, mulai dari langit mulai gelap, kecepatan angin permukaan meningkat, suhu udara panas terik di siang hari, namun tiba-tiba mendingin di malam hari, dan lainnya,” tambahnya.
Kerjasama dengan BMKG
Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Albertus Sulaiman menuturkan, kunci utama adalah understanding yaitu memahami mekanisme pembentukan dan dinamika angin puting beliung dimana observasi/monitoring memegang peranan penting.
Lembaga yang dapat melakukannya dengan durabilitas tinggi adalah BMKG.
BMKG perlu lebih banyak lagi memasang intrumen seperti Automatic Weather Station (AWS) dan radar dengan resolusi spasial dan temporal lebih tinggi di area yang sering terjadi puting beliung.
Baca juga: Cerita Dedeh Lihat Puting Beliung saat Angkat Jemuran: Saya Teriak, Astaghfirullah seperti Kiamat
Saat ini observasi puting beliung hanya muncul dari foto dan video yang dikirimkan dari saksi, tetapi ini juga sudah berarti.
Pusat Riset Artifisial Inteligen BRIN telah menggembangkan algoritma pengenalan pola dari foto dan video. Pengabungan hasil pengenalan pola dan model deterministik (fluid dynamics) dapat digunakan untuk lebih memahami mekanisme pembentukan dan dinamika angin puting beliung dengan baik.
"Kerjasama antar disiplin ilmu dan partisipasi masyarakat, diharapkan mempercepat pemahaman kita tentang angin puting beliung sehingga deteksi dini, mitigasi dan adaptasi dapat dilakukan," kata Albertus.
Terkini Lainnya
Puting Beliung
Fenomena puting beliung di Rancaekek disebut-sebut sulit diprediksi. Kejadian tersebut, bukan pertama kali terjadi di kawasan tersebut.
Sosok Pelaku Pembuangan Jasad Bayi di Bogor, Ditemukan Dokter di Atas Mobil saat Berangkat Kerja
Kerjasama dengan BMKGBERITA TERKINI
berita POPULER
Detik-detik ASN Digerebek Suami saat Selingkuh dengan Honorer, Berbuat Asusila di Rumah Kosong
Festival Kuliner Non Halal Sempat Dihentikan Imbas Protes Ormas Dewan Syariah Kota Surakarta
Kedermawanan Satu Keluarga yang Tewas Terbakar di Bekasi, Terakhir Kurban 2 Ekor Sapi
Cek Fakta Jokowi Pecat Polisi Jika Tak Bisa Tuntaskan Kasus Vina Cirebon, Warganet Setuju
Rute Kirab Pusaka 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Tahun 2024