androidvodic.com

Targetkan 50 Juta Masyarakat Terliterasi Digital di 2024, Kominfo Sasar Sekolah-sekolah di Jabar - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News,JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) Literasi Digital Sektor Pendidikan.

Acara ini diadakan dalam rangka meningkatkan Literasi Digital dengan target 50 Juta masyarakat Indonesia terliterasi pada tahun 2024.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan tahun 2024 menjadi tahun perwujudan Indonesia makin digital makin maju. 

Baca juga: Wamenkominfo: Masyarakat Tak Bisa Mengelak dari Pemanfaatan Media Digital

Mengingat perkembangan teknologi telah mengubah cara bekerja, berusaha dan menjalani kehidupan sehari-hari maka pembangunan insfrastruktur digital terus dilaksanakan.

"Namun insfarastruktur saja tidak cukup. Maka dari itu penting untuk menyiapkan talenta digital Indonesia, agar mampu menghadapi dan memanfaatkan teknologi serta menanggulangi segala resiko yang muncul bersamanya," ungkap dia dikutip Rabu (6/3/2024).

Kepala Dinas Pendidkan Kabupaten Bekasi Imam Faturochman, mengatakan, program literasi digital memiliki banyak tujuan salah satunya adalah untuk mendorong guru dan siswa di seluruh kabupaten Bekasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi bagi kegiatan belajar mengajar. 

“Teknologi bertujuan untuk mempermudah, jangan sampai kehadirannya justru membawa dampak negatif. Sebagai seorang pendidik, Guru harus berupaya membersamai anak-anak siswa/i untuk memanfaatkan teknologi dan memperhatikan lebih dalam terhadap apa yang tidak boleh dilakukan di dunia digital” ungkapnya.

Empat pilar dalam literasi digital juga dibahas tuntas dalam kegiatan ini, diantaranya adalah digital skill, digital culture, digital safety dan digital ethic.

Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia Virna Lim menyebutkan bahwa 221 juta penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet, dan lebih dari 90 persen nya adalah para millenial, oleh karena itu masa depan bangsa Indonesia terhadap modernisasi pendidikan ada ditangan para pemuda. 

“Kehadiran teknologi internet turut membuat implementasi sistem pendidikan menjadi lebih mudah dan praktis, ini terlihat dari berkembangnya metode cyber teaching alias pembelajaran secara virtual yang banyak memanfaatkan internet” ungkapnya.

Ditambahkan Co-Founder dan Fast Check specialist MAFINDO Aribowo Sasmito, munculnya fenomena baru yakni “lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone” fenomena itu membuktikan bahwa kehadiran smartphone sangat penting bagi masyarakat. Akan tetapi masih sedikit sekali pengguna smartphone yang aware terhadap keamanan digital.

Sebuah “kata sandi” harus dibuat dengan keamanan ketat, menggantinya secara berkala dan tidak untuk disebarkan kepada banyak orang. Fitur-fitur baru seperti pengenalan wajah dan sidik jari juga bisa digunakan untuk memberikan keamanan ekstra. 

Selain itu hindari satu kata kunci untuk semua agar jika satu terbobol, sosial media lainnya tidak ikut terbobol juga.

Kegiatan yang mengusung tema “Teknologi untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar” dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2024 ini digelar secara hybrid dengan jumlah peserta sebanyak 500 orang di Gedung Guru Tambun Selatan, dan lebih dari 20.000 peserta online yang terdiri dari pelajar SD – SMP di seluruh Kabupaten Bekasi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat