androidvodic.com

Rahasia Haji Isep Tokoh Jampangkulon Menikah 28 Kali, Nasibnya Berubah 180 Derajat karena Hal Ini - News

News, JAKARTA - Nama Haji Isep berhasil membuat geger banyak netizen Indonesia.

Tokoh dari Jampangkulon Sukabumi ini viral karena kisahnya yang membantu warga dan sempat 28 kali menikah.

Dalam pengakuannya, Haji Isep mengaku menikah sebanyak itu demi menolong wanita yang tersakiti.

Belum lama ini, Haji Isep Dadang Sukmana kembali menjadi sorotan saat membangunkan rumah untuk Ato (51), warga Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Asal tahu, kondisi Ato sangatkah memprihatinkan. Ia tinggal di gubuk bersama dua anaknya yang masih berusia 12 dan 10.

Baru-baru ini, kisah Ato menyita perhatian masyarakat hingga viral di berbagai platform media sosial.

Ato adalah seorang petani yang menumpang tanam di tanah milik orang lain.

Ato tinggal di sebuah rumah reyot di Kampung Mekarjaya RT 04/04, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, bersama dua anaknya.

Sementara, istrinya meninggalkan Ato dan sudah memiliki pasangan lain.

Semenjak viral di media sosial, Ato pun kini mendapatkan rezeki.

Adalah Isep Dadang Sukmana atau Haji Isep yang membangun ulang rumah reyot Ato menjadi rumah layak huni.

Pengakuan Haji Isep

Baru-baru ini, Haji Isep ditemui wartawan Tribun Jabar di kediamannya di Kampung Pasirpulus, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Senin (22/4/2024).

Isep bercerita, sebelum sukses seperti sekarang, ia juga pernah menjadi orang susah dan kerap dihina orang.

Puluhan tahun silam ia tidak memiliki apa-apa. Kala itu ia bekerja serabutan. Kadang menjadi tukang ojek. Namun, pernah juga jadi kondektur bus.

"Saya ingat, dulu, saya sama istri ingin punya rumah. Ketika itu saya cuma bisa bangun rumah satu kamar. Itu juga mengumpulkan dari hasil mengojek. Saya beli bata, bahan hingga rumah berdiri. Ukurannya hanya 3x3 meter," kenangnya.

Setelah memiliki rumah, Isep mulai berbisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan suku cadang sepeda motor kepada tukang ojek di Pajampangan.

"Ketika itu ojek yang terdaftar untuk kreditan saya sampai 500 motor untuk di wilayah Pajampangan ini. Dulu memang zamannya ojek. Temen-temen ojek saya itu semua kredit spare part motor di saya," ujar Isep.

Setelah merintis bisnis dengan kredit suku cadang sepeda motor, Isep mengalami peningkatan penghasilan hingga mampu membuka toko sembako.

Dari sana, Isep pun merintis berbagai bisnis lain, mulai dari membangun hotel, bisnis entertainment, dan mendirikan wedding organizer (WO).

Isep mengaku, bisnisnya mulai menggeliat di tahun 2000 hingga meraih kesuksesan sampai sekarang.

"Kemudian ada peningkatan. Saya bisa membuka toko sembako dan sebagainya. Alhamdulillah terus berkembang, ada bisnis lain. Sekarang saya bisa membangun hotel juga," katanya.

Isep mengakui, dari berbagai bisnis itu, kehidupan Isep pun berubah 180 derajat.

Pria yang dulu tak punya apa-apa dan kerap dihina orang kini mampu meraup penghasilan ratusan juta dari berbagai bisnisnya itu.

Isep mengaku, penghasilannya dari Hotel Mahessa di Jampangkulon yang ia rintis saat ini bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.

Belum dari bisnis sembako, WO, entertainment, dan bisnis lain.

"Alhamdulillah penghasilan sebulan cukup. Jujur, kalau penghasilan saya dari perhotelan saja lebih dari 100 juta sebulan," kata Isep.

"Saya bisa katakan itu cukup untuk pribadi saya. Saya orangnya siap melakukan apa saja, yang penting halal," katanya.

Kenangannya saat hidup susah itulah, kata Isep, yang membuatnya tergerak menolong Ato.

Ia mengaku awalnya, melihat video Ato viral.

"Setelah lihat video itu saya langsung tanyakan ke rekan-rekan. Saat itu kalau tidak salah hari Jumat, langsung saya datangi dan langsung saya kirim bahan-bahan untuk membangun kembali rumahnya," kata Isep.

"Niat saya, kalau saya jadi orang yang mampu saya ingin bantu kepada orang-orang yang kurang mampu, karena dulu saya pernah ngojek ongkos cuma 100 rupiah, ada yang ngasih 150 rupiah itu senang banget," jelasnya.

Ato kemudian dibangunkan rumah berukuran 6x6 meter. Isep tidak menghitung biaya pembuatan rumah untuk Ato.

Tak sekadar membangun rumah, Ato dan kedua anaknya bahkan dibawa berlibur dan menginap di Hotel Mahessa milik Isep selama pembangunan rumah berlangsung.

Hal ini lantaran rumah bak gubuk yang dulu dihuni Ato telah dirobohkan.

Sering Menikah

Sepanjang hidupnya, kata Isep, ia pernah 28 kali menikah. Hal itu ia lakukan untuk menolong. Mereka yang ia nikahi, kata Isep, sebelumnya kerap disakiti.

"Orang pasti banyak berpikiran negatif, pasti ini tukang kawin. Tapi kalau orang sudah tahu siapa saya, kenapa saya suka menikah, bila perlu tanya ke istri tua saya," ucap Isep.

"Makanya istri tua saya selalu mengizinkan saya menikah lagi."

Namun, kini Isep hanya memiliki dua istri, yakni istri tuanya, Dedah Haryati, dan istri mudanya, Eva Novianti.

"Alhamdulillah setelah pergi ke Tanah Suci saya punya niat tidak akan menikah lagi. Sekarang cukup dua saja."

"Alhamdulillah dua ini tidak ada permasalahan, selalu baik. Satu rumah, satu kamar. Saya ke Tanah Suci juga dibawa dua-duanya," ujar Isep.

Isep mengatakan dukungan dari kedua istrinya membuatnya semangat untuk selalu menebar kebaikan.

Isep bercerita, kedua istrinya tidak pernah protes ketika Isep menghambur-hamburkan uang untuk menolong orang yang tidak mampu.

"Mereka selalu mendukung dalam saya berbuat kebaikan. Tidak pernah ada yang larang saya hambur-hamburkan uang untuk berbuat baik," jelasnya.

Sumber: Tribun Jabar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat