androidvodic.com

Dokter hingga Kepala Dinas Diperiksa Polisi Buntut Kasus Keracunan Bubur pada 43 Balita di Majene  - News

News, MAJENE - Kasus 43 balita keracunan massal usai konsumsi bubur dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Majene kini ditangani kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Majene, AKP Budi Adi mengatakan, pihaknya sudah memeriksa puluhan orang yang terlibat dalam pemberian bubur tersebut.

Di antaranya saksi yang diperiksa yakni tujuh dari DPPKB, termasuk dokter dan kepala dinas.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahan-bahan makanan tersebut, dibeli di Pasar Sentral Majene, kemudian diolah langsung oleh DPPKB.

"Jadi yang menjemput, memasak, serta membeli bahan semuanya oleh dinas PPKB" kata Budi Adi saat ditemui Tribun Sulbar.com di Polres Majene, Jumat (10/5/2024) sore.

Bahan itu di antaranya telur, ayam, daun kelor dan bahan-bahan bubur lainnya.

AKP Budi Adi menegaskan, penyelidikan kasus keracunan ini masih terus dilakukan.

"Rencananya, pemeriksaan saksi lebih lanjut akan dilakukan pada Senin 13 Mei 2024 pekan depan di Polsek Pamboang," kata Budi.

Baca juga: 43 Balita di Majene Keracunan Bubur, BPOM Temukan Ada Kandungan Bakteri Bahaya E-Coli

Sebelumnya, diberitakan puluhan balita di bawah umur dua tahun dilarikan ke Puskesmas Pamboang karena keracunan bubur PMT.

Balita tersebut keracunan usai konsumsi bubur dari program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) DPPKB Majene, di kantor Camat Pamboang, Kelurahan Lalampanua, Senin (6/5/2024).

Bahan bubur yang diolah langsung DPPKB Majene menyebabkan puluhan anak nyaris meregang nyawa.

Padahal Program PTM sebenarnya bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting terhadap anak-anak sekitar.

Namun, malah nyaris menjadi malah petaka bagi puluhan balita.

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Polisi Periksa Puluhan Saksi Kasus Keracunan 43 Balita di Majene, Termasuk Kadis dan Dokter, 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat