androidvodic.com

Kepemimpinan di Intan Jaya Disorot Akibat Banyak Masalah Terbengkalai - News

News, PAPUA - Tokoh Pemuda Kabupaten Intan Jaya Henes Sondegau menyoroti absennya pemimpin di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah yang menyebabkan banyak permasalahan tidak terselesaikan selama ini.

Henes mengatakan Kabupaten Intan Jaya berjalan seperti 'tanpa pemimpin' atau 'auto pilot' karena diduga penjabat bupati yang diberi kewenangan memimpin justru sibuk dengan urusan politik pribadi menjelang Pilkada mendatang.

"Kami sungguh sayangkan banyak keluhan dari masyarakat bahwa mereka tidak merasakan hadirnya pemimpin di Intan Jaya sehingga mereka seperti ayam yang kehilangan induknya. Banyak masalah yang mereka hadapi tapi tidak ada solusi karena pemimpin tidak ada di tempat. Kalau pun hadir di masyarakat itu hanya sebentar selebihnya sibuk dengan urusan politik pribadi," ungkap Henes kepada wartawan, Minggu (19/5/2024).

Henes mendapatkan laporan bahwa Pj Bupati selama ini terlalu sibuk dengan rencana-rencana pribadi untuk maju sebagai calon bupati pada Pilkada mendatang.

Dia khawatir kebijakannya termasuk soal penganggaran diarahkan untuk kepentingan politik.

"Kalau itu terjadi sangat kami sayangkan," sambung Henes.

Anggota DPR Provinsi Papua Tengah terpilih itu menambahkan pelayanan oleh birokrasi Intan Jaya kepada masyarakat juga selama ini tidak berjalan kalau Pj Bupati tidak berada di tempat.

Bagi Henes apa yang terjadi di Intan Jaya harus jadi bahan evaluasi Kemendagri sehingga pemerintahan di Intan Jaya tetap bisa berjalan tanpa diganggu oleh agenda politik pribadi.

Dia  mencontohkan konflik bersenjata yang terjadi di Homeyo saat ini, masyarakat banyak yang mengungsi tetapi tidak ada aksi apa pun dari pemerintah.

Konflik di Homeyo sendiri sudah berjalan 3 minggu dan masyarakat yang mengungsi tidak kunjung mendapat perhatian pemerintah.

"Sungguh ini adalah krisis kepemimpinan di Intan Jaya atau sama saja dengan tidak ada pemimpin karena yang bersangkutan sibuk dengan agenda politik pribadinya. Ini sangat kami sayangkan dan minta pemerintah pusat perhatikan hal ini," pungkas Henes.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat