androidvodic.com

Berikut link pengumuman hasil seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bisa download di sini.

News - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur telah mengumumkan hasil seleksi kompetensi dasar (SKD) sebagai bagian dari rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 Provinsi Jawa Timur.

Hasil SKD tersebut dibagikan melalui situs resmi BKD Jawa Timur dan telah dibagi berdasarkan jadwal seleksi.

Menurut pantauan News, jadwal SKD Pemprov Jawa Timur dilaksanakan pada 26 Oktober hingga 16 November 2018.

Baca: Kepala BKN Klarifikasi Nasib Peserta yang Lolos SKD dan Tegaskan Tidak Akan Turunkan Passing Grade

Baca: BKN Umumkan Sistem SKB CPNS yang Digunakan, Perhatikan Hal Ini

Hingga Jumat (16/11/2018) pagi, hasil SKD yang mendapat ujian pada 15 November 2018 juga sudah bisa dilihat.

Pada pengumuman tersebut, sudah terdapat lampiran yang berisi nomor peserta, nama peserta beserta hasil SKD.

Hasil SKD Pemprov Jawa Timur yang telah dibagi per sesi dapat diunduh melalui tautan berikut ini.

LINK Hasil SKD Pemprov Jawa Timur >>>>>>

Rilis tersebut hanya berisi skor yang secara umum telah dilihat pada layar monitor saat peserta telah menyelesaikan ujian SKD.

Sedangkan untuk peserta yang dinyatakan lolos dan berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) masih harus menunggu pengumuman selanjutnya.

Mengingat pihak BKN menyebut kecilnya peserta yang lolos ujian SKD, maka pihak panitia penyelenggara masih melakukan rapat dan evaluasi untuk mencari solusi terbaik untuk peserta.

Namun Kepala BKN, Bima Haria Wibisana menegaskan tidak akan ada penurunan passing grade.

"Jadi kita akan meneruskan apa yang jadi hasil yang sekarang ini. Jadi yang sudah lulus tes ini akan lanjut ke tes selanjutnya,"

"Lalu bagaimana dengan formasi yang masih kosong? karena banyak peserta yang tidak lulus," jelas Bima.

Baca: Hasil SKD CPNS 2018 Kota Mataram Diumumkan, Hanya 161 Peserta yang Dinyatakan Lolos Passing Grade

Bima menegaskan tidak akan menurunkan passing grade dari tes SKD.

"Dalam pembicaraan yang dilakukan, mungkin tidak akan menurunkan passing grade-nya. Karena passing grade itu sudah minimum, takutnya kita akan menerima PNS yang tidak berkompetensi," ujar Bima.

Bima kembali menjelaskan jika untuk mengisi formasi yang kosong dimungkinkan untuk melakukan perangkingan.

"Perangkingan total skor, karena ada yang tidak lulus tapi banyak total skor tinggi, ini alternatifnya. Kita masih coba lakukan simulasi untuk mengisi kekurangan formasi pelayanan publik di daerah yang kosong terutama guru dan tenaga kesehatan," jelas Bima lagi. (*)

(News/ Siti Nurjannah Wulandari)