androidvodic.com

Kisah Cak Diqin, Lepas Atribut PNS Demi Jadi Seniman Utuh, Awali Karier sebagai MC Manthous - Halaman all - News

News - Penyanyi campur sari Muhammad Shodiqin atau Cak Diqin pernah menyandang status Pegawai Negei Sipil (PNS) sebelum berprofesi sebagai seniman.

Cak Diqin pernah menjabat sebagai Penilik Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura di tahun 1986.

Saat itu ia ditugaskan di Kecamatan Sentani.

Cak Diqin lantas mendapat tugas belajar oleh negara pada tahun 1993.

"Saya ke Solo tahun 1993 dalam rangka tugas belajar di STSI Surakarta (sekarang ISI, red) ambil jurusan tari," ujarnya kepada News, Jumat (12/6/2020).

Baca: Viral Seniman di Surabaya Tantang Cium Bibir Pasien Covid-19, Akhirnya Diperiksa Polisi

Cak Diqin mengungkapkan, setahun sebelum ke Solo, yakni pada tahun 1992, campur sari tengah digandrungi.

"Tahun itu awal-awal campur sari Pak Manthous," ujarnya.

Manthous
Seniman campursari Manthous (Youtube)

Baca: Cak Diqin Kapok Nyaleg, Pilih Jadi Seniman dan Bangun Pondok Pesantren di Boyolali

Cak Diqin pun akhirnya bergabung dengan grup campur sari Manthous.

"Tahun 1994 saya gabung di gerbangnya Manthous," ungkap Cak Diqin.

Cak Diqin bergabung bersama Manthous menjadi pembawa acara atau MC.

"Saya dulu MC-nya Mas Manthos, dimanapun Mas Manthos saya yang MC," ujarnya.

Tugas belajar Cak Diqin di STSI Surakarta pun tidak dapat diselesaikannya.

"Karena di tengah jalan saya memutuskan untuk melepas atribut PNS dengan hormat kepada negara," ujarnya.

Cak Diqin mengungkapkan ia resmi melepas atribut abdi negara pada 2003 saya.

"Kemudian menyandang seniman secara utuh," ujarnya.

Baca: Kenang Didi Kempot, Rosiana Silalahi: Musisi Besar, Tak Pernah Itung-itungan Bawakan Lagu

Musisi kelahiran Banyuwangi, 15 April 1964 tersebut mengaku mulai menciptakan lagu campur sari di tahun 1996.

Cak Diqin mengaku hingga kini sudah lebih dari 150 lagu ia ciptakan.

"Sekitar 150-an lagu lebih," ungkapnya.

Kala menjadi musisi, Cak Diqin tak hanya manggung di dalam negeri.

"Saya pernah manggung di Hongkong dan Malaysia," ujarnya.

Beberapa lagu populer karya Cak Diqin antara lain Cinta Tak Terpisahkan, Tragedi Tali Kutang, Slenco, Sepur Argo Lawu, dan Lohan.

Kini, Cak Diqin masih aktif membuat lagu campur sari.

Baca: Tips Diet Via Vallen, Mulai dari Olahraga hingga Minun 4,5 Liter Air Putih Sehari

Bangun Ponpes di Boyolali

Cak Diqin mengungkapkan, dirinya kini juga berkonsentrasi dalam mendirikan pondok pesantren (ponpes) di Boyolali, Jawa Tengah.

"Lokasinya di Kecamatan Banyudono, Boyolali, namanya Ponpes Tanah Jawi," ungkapnya.

Cak Diqin menyebut saat ini Ponpes Tanah Jawi tengah dalam proses pembangunan fisik.

"Sudah pembebasan lahan, mulai pembangunan fisik," ujarnya.

Cak Diqin mengungkapkan mulanya ponpes tersebut direncanakan rampung pada tahun ini.

Cak Diqin dan sang istri, Nyimut Sri Lestari dalam pengajian Gus Miftah di Ponpes Ora Aji (11/1/2020). (Tangkap Layar Youtube/GMT Media Channel)
Cak Diqin dan sang istri, Nyimut Sri Lestari dalam pengajian Gus Miftah di Ponpes Ora Aji (11/1/2020). (Tangkap Layar Youtube/GMT Media Channel) 

Baca: Santri Ponpes di Kediri Diminta Isolasi Mandiri Selama Seminggu jika Ingin Kembali Mondok

Namun situasi pandemi Covid-19 membuat progres pembangunan sedikit mengalami hambatan.

"Targetnya insyaallah mestinya 2020 ini, tapi situasi kondisi begini ya mengalir aja," ungkapnya.

Seniman yang sempat menjadi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jayapura tersebut berujar, dirinya sudah tidak mau lagi masuk dunia politik praktis.

"Ya tetep berurusan sama politik, tetapi tidak politik praktis," ungkapnya.

Lebih lanjut, Cak Diqin juga mengungkapkan hingga saat ini dirinya masih aktif menciptakan lagu-lagu campur sari.

"Berkarya terus, bikin lagu-lagu," ungkapnya.

Cak Diqin mengakui, para seniman sedang terdampak pandemi Covid-19.

"Sementara dalam masa corona, seniman sedang tiarap, namun harus tetap berkarya," ujarnya.

Baca: Gagal Sepanggung dengan Didi Kempot, Judika Ungkap Proyek Duetnya dengan sang Legenda Campursari

Profil Singkat Cak Diqin

Berikut profil singkat Cak Diqin berdasar penuturan Cak Diqin dan berbagai sumber.

Nama : Muhammad Shodiqin

Nama Panggung : Cak Diqin

Tempat Tanggal Lahir : Banyuwangi, 15 April 1964

Pasangan : Nyimut Sri Lestari

Anak :

- Muhammad Fajrul Khadafi

- Muhammad Sunan Alit

- Salsabila Hananti

- Renik Nada Lokananta

Penghargaan yang Pernah Diraih :

- Penghargaan "Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah" dari AMI Awards 2006 (bersama Ami Ds).

- Rekor MURI nomor 2944 untuk pentas campursari tanpa henti 33 jam, 33 menit, 33 detik (sebagai ketua CCI, dibantu Pemerintah Kabupaten Karanganyar) tahun 2007.

- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 66 jam, memperingati HUT Bhayangkara tahun 2012 (sebagai ketua CCI, didukung Polda Jawa Tengah).

- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 73 jam, memperingati HUT TNI, tahun 2014 (sebagai ketua CCI, didukung Kodam IV/Diponegoro).

- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 90 jam, memperingati Hari Jadi Gunungkidul yang ke-185 (didukung oleh Pemda Kabupaten Gunungkidul dan 45 Grup campursari dari Gunungkidul dan sekitarnya).

(News/Wahyu Gilang Putranto)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat