androidvodic.com

Pernah Diremehkan oleh Partner Bisnis, Ini yang Dilakukan Awkarin - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA- Selebgram Awkarin baru-baru ini bicara soal masalah diskriminasi gender yang masih terjadi di Indonesia.

Bahkan ada pikiran perempuan tidak boleh lebih kuat atau Sskes karena akan membuat laki-laki menjadi takut.

Padahal menurut Awkarin, laki-laki tidak perlu takut pada perempuan yang pintar, kuat, sukses. Hal ini tidak membuat nilai kejantanan seorang laki-laki akan hilang
Awkarin menyarankan untuk menjadikan kelebihan dari kedua belah pihak sebagai pelengkap saru sama lain.

Ia lalu menjelaskan pada ribuan tahun lalu, laki-laki memang dikonstruksi berburu. Sedangkan perempuan yang diberdayakan untuk memiliki anak dan melahirkan.

Baca juga: Pernah Pacari 7 Pria, Ternyata Awkarin Punya Rasa Canggung, Ini Caranya Tingkatkan Percaya Diri

Baca juga: Awkarin Komentari Pengakuan Gaga Muhammad Soal Kecelakaan Edelenyi Laura: Ini Barang Bukti Kuat

Pikiran itu tertanam sampai sekarang kalau perempuan hanya mengurus rumah tangga saja. Sehingga perempuan kerap dianggap remeh jika berbicara di luar dari kebutuhan domestik atau rumah tangga.

Terbukti, Awkarin sendiri pernah mempunyai sebuah pengalaman. Yaitu merasa ada kesenjangan atau diremehkan saat membicarakan pekerjaan bersama partner bisnis yang kebanyakan adalah laki-laki.

"Gue merasa ada vibe. Ada kesenjangan nih di sini. Bagaimana cara mereka ngobrol dimana menganggap gue ga tahu apa-apa. Mereka lebih tahu banyak dari gue," ucapnya pada Cinta Laura di channel YouTube PUELLA ID, Minggu (28/2/2021)

Namun hal ini tidak membuat Awkarin gentar atau dipengaruhi amarah. Awkarin membuktikan jika ia bisa melakukan hal yang sama bahkan lebih dair laki-laki. Tentu saja dengan aksi dan kinerja yang maksimal.

"Mungkin kebanyakan masih beranggapan perempuan itu lebih soft dan lebih bawa perasaan. Nanti ga bener nih kerjanya," ungkap Awkarin.

Menurut Awkarin, justru terkadang penting menggunakan emosional dalam pekerjaan. Seperti dapat memahami orang-orang yang bekerja dengannya saat ini. Atau bisa lebih berempati pada apa yang dibutuhkan saat bekerja.

Menurutnya, itu malah menjadi sebuah kelebihan bukan kekurangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat