androidvodic.com

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie

News, JAKARTA - Penggiat anti narkoba dan juga mantan petinggi BNN, Brigadir Jendral (Brigjen) Purn Siswandi menyayangkan kembalinya pesinetron Jeff Smith ditangkap polisi karena narkoba. 

Jeff Smith ketangkap narkoba setelah dua bulan bebas dari penjara atas kasus penyalahgunaan dan kepemilikan ganja. 

Kali ini, Jeff ditangkap Ditres Narkoba Polda Metro Jaya atas dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkotika jenis LSD, Rabu (8/12/2021) malam. 

"Kenapa engga kapok kapok? Kenapa kumat lagi baru dua bulan bebas? Sangat disayangkan sekali," kata Siswandi ketika ditemui bersama Ike Muti, di kawasan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/12/2021). 

Siswandi menambahkan, ia tidak terima dengan alasan Jeff yang mengonsumsi LSD untuk penambah stamina menjalani syuting. 

Baca juga: Jeff Smith, Artis Berinisial JS yang Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

"Alasan dia (Jeff) gak masuk akal, pakai LSD buat daya tahan tubuh, engga benar," ucapnya. 

"Dasarnya itu dia gamau bertaubat dan berobat, itu aja sih kuncinya," tambahnya. 

Menurut Siswandi, Jeff yang ditangkap di rumah sama saja kekasih Aisyah Aqilah itu sudah menjadi Target Operasi (TO) Polisi. 

"Kecuali dia ditangkap di luar rumah karena hasil pengembangan, baru bukan TO. Kalau di rumah ya sudah TO," ungkapnya. 

Siswandi sangat menyayangkan Jeff ditangkap polisi lagi di tengah dirinya yang fokus meniti kariernya di dunia akting. 

"Sangat disayangkan dia (Jeff Smith) figur anak muda terjerat narkoba kesekian kalinya kok gak kapok. Kalau gak kapok vonis berat aja gitu. Biar artis yang lain biar tahu dan jangan coba-coba pakai narkoba," jelasnya. 

Siswandi berharap kasus Jeff Smith adalah kasus narkoba artis yang terakhir kali. Sebab, jika ada lagi dunia keartisan seakan tercoreng. 

"Ya himbauan kita, artis lagi populer jangan bangga ngetop karena narkoba. Belajar dari artis yang kena narkoba lebih dulu biar dapat pelajaran," ujar Siswandi. (Arie Puji Waluyo/ARI).