androidvodic.com

Pameran Seni Rupa 'Garis Gores Perempuan' Gambarkan Semangat Wanita Berkarya - News

News - Bentara Budaya Jakarta menggelar pameran seni rupa karya perupa perempuan bertajuk "GORES GARIS PEREMPUAN" pada 14-23 April 2022.

Tercatat ada 48 karya dari 46 perupa yang dipamerkan.

Para perupa perempuan ini berasal dari berbagai era dan berbagai aliran seni rupa yang ada.

Mereka antara lain Alice, Alimah, Asnida Hassan, Astuti Kusumo, Besti Rahulasmoro, Camelia Mitasari & Reza Prastica Hasibuan, Dona Prawita Arissuta, Dyan Anggraini, Dyayi Nuswantari Pranahita, Erica Hestu Wahyuni, Harindarvati, Ida Hajar, Iin Risdawati, Ika Yuni Purnama.

Baca juga: Inspirasi Pandemi Djoko Pekik, Yuk Lihat Pameran Lukisannya di Bentara Budaya Yogyakarta

Adapun Januar Ernawati, Juni Wulandari, Justina Tri Sudjatmi, Kartika Affandi, Koestiyah E.S., Laksmi
Shitaresmi, Linda Kaun, Lucia Hartini, Mami Kato, Masmundari, Mola, Muntiana, Nabila Nisa Hafidzh (Nisa), Nana Tedja.

seni rupa 09450
Pameran seni rupa bertajuk Gores Garis Perempuan di Bentara Budaya Jakarta, 14-23 April 2022.

Selanjutnya Paula Isman, Putri Pertiwi, Ramadhyan Putri Pertiwi, Ratmini, Rie Kasahara, Rosya, Siswa Jogja Montessori School Yogyakarta, Siti Neneng Maya, Sri Hartati, Sri Setyawati Mulyani (Cipuk), Sriyani Hudyonoto, Treeda Mayrayanti, Trien "Iin" Afriza, Wara Anindyah, Wied Sendjayani, Wiranty, Ni Made Suciarmi, Sovi Oktaviani. 

Pameran ini menggambarkan juga semangat wanita sejak dulu hingga kini dalam berkarya.

Dan mereka punya latar belakang berbeda, yakni ibu rumah tangga, pelajar, hingga mereka yang memang berlatar pendidikan seni.

Kini karya-karya mereka dipamerkan di di Bentara Budaya yang berada di Jalan Palmerah Selatan 17,
kompleks Kompas Gramedia, Jakarta.

Masyarakat dapat mengunjungi pameran berdasarkan jadwal yang ada, dan tetap mengikuti protokol kesehatan sebagaimana mestinya.

Sekadar info, Bentara Budaya merupakan lembaga seni budaya di bawah naungan Kompas Gramedia memiliki keragaman koleksi seni rupa baik dua maupun tiga dimensi.

Awal mula koleksi benda seni di Bentara Budaya berangkat dari perhatian pendiri Kompas Gramedia, PK Ojong dan Jakob Oetama pada seni budaya.

Mereka ikut mengoleksi benda–benda seni, sebagai salah satu cara membantu seniman dengan membelinya. Kemudian menjadi koleksi Bentara Budaya.

Sebagai tanggung jawab pada masyarakat umum, maka Bentara Budaya melakukan pameran
koleksi minimal dua kali dalam satu tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat