androidvodic.com

Penyanyi Hong Kong Coco Lee Tutup Usia, Diduga Bunuh Diri - News

News - Penyanyi kelahiran Hong Kong, Coco Lee, yang juga dikenal sebagai pengisi suara Mulan dalam bahasa Mandari di Disney meninggal dunia.

Dikutip Al Jazeera, dalam beberapa tahun terakhir, wanita itu menderita depresi.

"Tetapi kondisinya memburuk secara drastis selama beberapa bulan terakhir," kata kakak perempuan Coco, Carol  dan Nancy dalam sebuah unggahan Instagram.

Keluarga mengatakan Coco dirawat di rumah sakit Hong Kong pada Minggu (2/7/2023) setelah mencoba bunuh diri.

Penyanyi itu meningal dunia pada Rabu (5/7/2023).

"Meskipun Coco mencari bantuan profesional dan melakukan yang terbaik untuk melawan depresi, sayangnya iblis di dalam dirinya mengambil yang lebih baik darinya," bunyi pernyataan keluarga.

Wanita itu lahir sebagai Ferren Lee pada 17 Januari 1975, di tempat yang dulunya merupakan koloni Inggris di Hong Kong.

Lee kemudian pindah ke California, Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Kolaborasi dengan PYCH Binaan BIN, Penyanyi Asal Papua Siap Tampil di Papua Street Carnival

Foto yang diambil pada 10 November 2018 ini menunjukkan penyanyi Hong Kong Coco Lee tampil dalam gala 2018 Tmall 11:11 Global Shopping Festival di Shanghai. - Penyanyi kelahiran Hong Kong Coco Lee, yang dicintai di seluruh Asia sebagai pengisi suara Mulan Disney dalam bahasa Mandarin dan vokalnya yang melejit, telah meninggal dunia.
Foto yang diambil pada 10 November 2018 ini menunjukkan penyanyi Hong Kong Coco Lee tampil dalam gala 2018 Tmall 11:11 Global Shopping Festival di Shanghai. - Penyanyi kelahiran Hong Kong Coco Lee, yang dicintai di seluruh Asia sebagai pengisi suara Mulan Disney dalam bahasa Mandarin dan vokalnya yang melejit, telah meninggal dunia. (STR/AFP)

Lee menjadi penyanyi setelah memenangkan runner-up pertama dalam kompetisi menyanyi tahunan yang diadakan oleh penyiar TVB Hong Kong dan merilis album pertamanya pada tahun 1994 pada usia 19 tahun.

Meskipun Lee awalnya mulai bernyanyi dalam bahasa Mandarin, dia kemudian melebarkan sayap untuk merilis album dalam bahasa Kanton dan Inggris selama hampir 30 tahun karirnya.

Terkenal karena suaranya yang kuat dan pertunjukan live, dia sangat populer di Hong Kong, China daratan dan Taiwan.

Di situs microblogging Weibo China, kematian Coco Lee menjadi salah satu tagar yang paling banyak dibaca setelah kematiannya menghasilkan 200 juta tampilan.

“Akan merindukanmu selamanya. Merindukan nyanyianmu yang indah, tawamu yang hangat, dan senyummu yang indah,” tulis seorang penggemar Tiongkok.

Popularitasnya meluas ke seluruh wilayah hingga ke negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia, serta Australia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat