androidvodic.com

News - Sempat ditipu rekan bisnis hingga rugi miliaran rupiah, aktris Jessica Iskandar menyinggung status Christopher Stefanus Budianto alias CBS yang hingga kini masih buron.

Masih hangat dalam ingatan publik, Jessica Iskandar pernah mengalami penipuan rental mobil oleh rekan bisnisnya, CBS.

Dari peristiwa itu Jessica Iskandar pun kabarnya mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah.

Hingga kini Jessica Iskandar belum juga mendapatkan titik terang dari laporannya terhadap CBS.

Dalam salah satu unggahan di Instagram @inijedar, Jessica Iskandar sempat menyinggung soal perjuangan yang ia lakukan setelah ditipu sang rekan bisnis.

"Ingatlah hari ini, di mana hari akan mulai berputar sebagai awal mula perjuangan kita kembali untuk masa depan kita dan anak-anak nanti. Semoga Tuhan selalu memberkati, amin," tulis Jessica Iskandar.

Baca juga: Ditipu Miliaran dan Sempat Tak Mampu Cicil KPR, Kini Jessica Iskandar dan Suami Pamer Beli Tanah

Dalam unggahan yang dibagikannya itu, Jessica Iskandar dan suaminya, Vincent Verhaag diketahui baru saja membeli sebidang tanah.

Rencananya tanah tersebut akan dihadiahkan wanita yang akrab disapa Jedar itu pada orang tuanya.

"Semoga tanah baru ini menjadi hasil yang baik buat anak-anak kita.

Dan hadiah yang indah buat orang tuaku," lanjutnya.

Musibah yang dialaminya lantaran ditipu oleh rekan bisnis nampaknya mengajari aktris kelahiran 29 Januari 1988 itu tentang banyak hal.

Baca juga: Usai Dapat Rumah Mewah, Aldi Taher Diberi Kulkas dari Atta Halilintar & Kasur dari Jessica Iskandar

"Bersyukur musibah kemarin mengajarkan kita banyak hal," bebernya.

Ibu dua anak itu pun sempat menyinggung soal status CBS yang hingga kini masih buronan polisi.

Ia pun meminta masyarakat untuk terus mengawal kasus hukum yang dilaporkannya terhadap CBS.

"Memang CSB masih buronan interpol tapi kita akan kawal terus kinerja kepolisian Indonesia demi tegaknya keadilan bagi kita semua, semoga kasus penipuan seperti ini bisa tuntas dan bisa jadi contoh baik keadilan hukum bagi korban yang ditipu," pintanya.