androidvodic.com

Tahun 2023 Jadi Masa Kebangkitan Industri Perfilman Nasional - News

Laporan Wartawan News Eko Sutriyanto

News, JAKARTA - Industri film Indonesia saat ini sedang mengalami masa keemasan yang menandai periode signifikan dalam sejarah perfilman nasional.

Salah satu indikator paling mencolok dari kesuksesan ini adalah dominasi pasar film Indonesia, yang sempat menguasai sekitar 61 persen market share (pangsa pasar) penonton di dalam negeri pasca pandemi Covid-19, mengungguli pangsa pasar film impor yang berada di angka 31 persen.

Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan preferensi kuat penonton terhadap produksi lokal tetapi juga menandakan kebangkitan industri perfilman nasional yang semakin mampu bersaing dengan film-film asing.

Baca juga: Perkumpulan Perfima Siap Bersinergi Demi Kemajuan Industri Film, Musik Dan Media

"Pada tahun 2023, perfilman Indonesia mencapai puncaknya dengan penampilan mengesankan 50 judul film di 24 festival film internasional di 18 negara, sebuah pencapaian yang mengukuhkan posisi Indonesia di panggung film global dan menandai Indonesia sebagai pesaing kuat di pasar film internasional," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Ahmad Mahendra dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2024). 

Capaian ini, kata dia merupakan momen paling gemilang dalam sejarah perfilman ini yang membuktikan strategi dan dukungan pemerintah dalam mengangkat industri film kita ke tingkat berikutnya.

"Peringatan Hari Film Nasional juga menjadi momentum untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film, seperti Indonesiana Film dan berbagai inisiatif lain yang memperkaya keterampilan dan jaringan para sineas muda Indonesia yang bertujuan untuk menjaga animo penonton, meningkatkan kehadiran film Indonesia di tingkat internasional, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produksi film," kata Ahmad Mahendra.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia juga telah mengambil langkah strategis dalam mendukung peningkatan literasi dan apresiasi film melalui berbagai program.

Salah satunya adalah Indonesiana Film, sebuah lokakarya penulisan skenario yang dibimbing oleh profesor dari University of Southern California yang berfokus pada pengembangan narasi lokal Indonesia.

“Program ini bertujuan untuk menghasilkan cerita-cerita yang kuat dengan nilai-nilai moral dan kearifan lokal, sekaligus meningkatkan eksposur dan pendapatan daerah tempat syuting,” ujar Mahendra.

Sampai saat ini, Bank Naskah Indonesiana Film telah menghasilkan 33 naskah yang meliputi, 4 naskah tahun 2020, 10 naskah di tahun 2021, 9 naskah di tahun 2022, dan 10 Naskah di tahun 2023.

Baca juga: 10 Tahun Pernikahan, Vino G Bastian Kenang Momen Bersama Marsha Timoty di Industri Film

Selain itu, terdapat beberapa inisiatif lain seperti Layar Indonesiana yang menyelenggarakan kompetisi produksi film pendek untuk sineas muda, dan Lock x Full Circle Lab yang meningkatkan kapasitas penceritaan sinematik serta jaringan internasional.

MyLab+@Jogja 2023 berperan sebagai inkubator bagi para penulis naskah, sutradara, dan produser untuk mengembangkan proyek dengan bantuan pakar internasional, yang pada tahun tersebut memilih 6 proyek dengan total 17 peserta.

Sementara itu, Idoclab 2023 merupakan program khusus untuk mendukung pembuat film dokumenter Indonesia dalam mengembangkan narasi dan keterampilan produksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat