androidvodic.com

News - Sekretaris Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus menduga bisnis emas aktris Sandra Dewi berkaitan dengan dugaan korupsi Harvey Moeis.

Hingga kini nama Sandra Dewi dan suaminya, Harvey Moeis masih hangat menjadi perbincangan publik.

Hal itu buntut dari Harvey Moeis yang diduga terlibat dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Atas kasus yang menyeret nama suami Sandra Dewi itu, kabarnya negara mengalami kerugian mencapai Rp 271 triliun.

Tak pelak kini kekayaan dan lini bisnis milik keduanya pun ikut menjadi sorotan, salah satunya bisnis emas yang dirintis Sandra Dewi di tahun 2019.

IAW menduga bisnis yang dirintis bintang film Langit Ke-7 itu berkaitan dengan dugaan korupsi yang menyeret nama Harvey Moeis.

"Terkait dengan dugaan bisnis emas, milik dari SD yang namanya adalah SD Gold, itu kita sudah telisik bahwa bisnis ini diduga aliran yang terkonsolidasi pada dugaan tindak pidana korupsi itu," kata Iskandar Sitorus dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (23/4/2024).

Lebih lanjut Iskandar Sitorus menegaskan pihaknya telah mengantongi sejumlah data mengenai dugaan tersebut.

"Akhir-akhir ini kan terlihat informasi terkait SD Gold itu kan di-drop ya."

"Dan itu kita sudah dapatkan data-datanya bahwa pada line ke-5 artinya lapis ke-5 di antara konsolidasi pemilik saham dan atau pemilikan perusahaan itu akan ditemukan orang-orang besar."

"Pemain-pemain besar emas, biasanya kalau di dunia itu keluarga itu disebut dengan nama LO, baru nanti di penghujung ada tokoh besar yang terkonsolidasi juga dengan partai politik," bebernya.

Baca juga: Soal Akun Media Sosial Sandra Dewi yang Hilang, Iskandar Sitorus: Metode Menghilangkan Jejak

Tak hanya soal bisnis emas Sandra Dewi, pihak Kejaksaan Agung rupanya akan mengusut tuntas mengenai Jet Pribadi milik keluarga sang aktris.

Sebagai tambahan informasi jet pribadi tersebut kabarnya diberikan oleh Harvey Moeis sebagai hadian untuk putra sulungnya saat berulang tahun yang kedua.

"Apapun yang kami lihat di media sosial atau informasi langsung dari masyarakat, akan kami telusuri dalam rangka asset tracing."