androidvodic.com

Satlak Prima tidak Konsisten, Tenis Meja Tetap Diberangkatkan ke SEA Games Singapura - News

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Satuan Tugas Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak bersikap konsisten, dengan tetap memberangkatkan tenis meja ke SEA Games XXVIII, Juni mendatang di Singapura.

Jauh hari sebelumnya ketua Satlak Prima Suwarno sudah memastikan jika tenis meja tidak akan diikutkan ke Singapura.         

Siwarno merasa geram dengan kegagalan total tim tenis meja Indonesia di SEA Games XXVII-2013. Myanmar. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah keikutsertaan di pentas olahraga antar-negara Asia Tenggara itu, tim tenis meja Indonesia hancur lebur karena tak berhasil membawa satu pun medali.                       

Pencapaian buruk 0-0-0 untuk emas, perak dan perunggu itu, sangat mempermalukan tenis meja tanah air . P

asalnya, tenis meja Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Asia, dan sejak 1980-an barometer untuk Asia Tenggara. Tim tenis meja Indonesia bahkan mendominasi peraihan medali di SEA Games.                       

Karena itulah, kegagalan total di SEA Games Myanmar juga sangat menohok Satlak Prima, yang bertanggung-jawab atas penentuan cabor-cabor ke multi-event.

Beralasan jika Suwarno kemudian memastikan, tenis meja tidak akan diberangkatkan ke SEA Games Singapura, Juni 2015.                     

Suwarno bahkan menegaskan hal itu dihadapan Marzuki Alie dan jajaran kepengurusan PP PTMSI 2014-2018, yang dibentuk melalui Munas 3-4 Februari 2014 di Hotel Century.               

Munas yang diselenggarakan oleh KONI Pusat ini dibuat untuk membentuk kepengurusan PP PTMSI versi KONI Pusat, karena sebelumnya sudah terbentuk kepengurusan PP PTMSI 2013-2017 yang diketuai oleh mantan wakapolri, Oegroseno.                                   

Belakangan, kepengurusan PP PTMSI pimpinan Marzuki Alie sepertinya justru mendapat restu untuk tetap berkompetisi di SEA Games 2015.

Berubahnya keputusan Satlak Prima tampaknya adalah karena pendekatan intensif yang terus dilakukan beberapa pengurus yang diindikasikan memiliki kepentingan tertentu.                                     

"Mereka memanfaatkan situasi perpecahan yang masih terjadi untuk keuntungan sendiri," ujar seorang pengurus PP PTMSI pimpinan Oegroseno, yang meminta namanya tidak disebutkan.                                           

Ia lantas mencontohkan adanya 'pembohongan' yang dilakukan pengurus dari kubu Marzuki Alie terkait hasil seleksi pembentukan tim tenis meja SEA Games Singapura.

Seleksi itu sendiri semula tidak diadakan, karena tim dibentuk sendiri oleh pengurus kubu Marzuki Alie. Setelah diramaikan oleh media, baru seleksi digelar.

Akan tetapi, pembentukan tim ternyata tidak sesuai dengan hasil seleksi tersebut. tb      

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat