androidvodic.com

Hong Kong Open 2019 - Ginting Soroti Keputusan Wasit Setelah Kalah Secara Kontroversial - News

News - Hasil final Hong Kong Open 2019, dua wakil Indonesia di babak puncak ini gagal mendapatkan gelar juara yakni di nomor tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan di nomor ganda ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Salah satunya di nomor tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting wakil dari Indonesia harus menyerah rubber game atas wakil tuan rumah Hong Kong.

Ginting menerima kekalahan atas Lee Cheuk Yiu wakil tuan rumah hingga babak rubber game dengan skor 16-21, 21-10, 22-20.

Dikutip News dari situs BandmintonIndonesia.org, unggulan kedelapan asal Indonesia ini menyoroti keputusan wasit saat sambarannya di depan net dinyatakan fault oleh wasit karena ujung raketnya dinilai melewati net.

“Tentunya saya sangat kecewa, marah dan merasa keputusan wasit tidak fair. Ini terjadi di poin kritis dan saya merasa tidak ada yang salah."

"Tapi namanya permainan, saya harus bisa menerima, ada yang menang dan ada yang kalah,” kata Anthony dikutip News dari Badmintonindonesia.org.

“Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik, saya tahu Lee akan bermain dengan percaya diri di depan publiknya sendiri. Waktu di game kedua itu memang ada perubahan cara main karena kondisi angin,” sebut Anthony.

“Di game ketiga saat ketinggalan, saya ingat di babak sebelumnya saya pernah begini dan bisa menang, lalu saya semangat lagi dan bisa menyusul. Tapi akhirnya seperti ini. Saya kurang beruntung,” tutupnya Anthony.

Hasil ini membuat dua wakil Indonesia gagal meraih juara di ajang Hong Kong Open 2019.

Selain Anthony, ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga menjadi runner up setelah dikalahkan Choi Solgyu/Seo Seung Jae (Korea), dengan skor 21-13, 13-21, 12-21.

Pasangan yang dijuluki The Daddies ini menyerah atas SolGyu/Seo Seung Jae unggulan nomor 13 Korea dengan skor 11-21, 21-12, 21-13.

Dikutip News dari situs BandmintonIndonesia.org, salah satu faktor kekalahan di pertandingan final tadi adaalah tentang stamina yang menurun.

"Staminanya pasti sudah menurun ya, yang paling kelihatan di game kedua dan ketiga. Lawan pun nggak mati-mati. Serangan kami juga sudah menurun. Waktu kami mau coba lagi, pola main mereka sudah jadi," kata Ahsan dikutip News dari Badmintonindonesia.org.

"Mereka nggak gampang mati, defense-nya rapat. Di game pertama mereka terlalu ikut permainan kami. Di game kedua, mereka mulai main bertahan dengan serang balik," tambah Hendra.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat