androidvodic.com

Kenang Masa Kecil, Apriyani Rahayu Sempat Main Bulutangkis Pakai Raket Kayu - News

Laporan Wartawan News, Abdul Majid

News, JAKARTA – Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu mengenang masa kecilnya saat baru mengenal olahraga bulutangkis.

Kala itu, kondisi keluarga yang pas-pasan membuat Apriyani kecil bermain bulutangkis dengan alat sekadarnya.

Sang Ayah membuatkan Apriyani raket dari kayu. Apriyani yang belum bermimpi ingin menjadi pebulutangkis pun memainkannya dengan riang.

Baca: Olimpiade Tokyo Jadi Target Utama Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Hal itu ia ceritakan dalam live Instagram Badminton Indonesia yang dipandu oleh staf PBSU, Widya Amelia, Sabtu (25/7/2020).

“Awalnya saya itu dari hobi. Tidak melihat siapa-siapa. Tahu Susy Susanti Cuma nama aja tapi tidak pernah lihat dia mainnya seperti apa,” cerita Apriyani.

“Terus awal itu ayah belum bisa beliin raket, jadi dia bikin dari kayu. Benar-benar dari kayu belum pakai senar. Dia kreatif banget, habis itu ada raket bekas terus talinya pakai benang pancing,” kenangnya.

Baca: Wawancara Eksklusif Apriyani Rahayu: Tonton Drama Korea, Tiba-tiba Sudah Malam

Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berhadapan dengan pasangan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongai pada pertandingn delapan besar Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Jumat (25/1/2019). Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menang dan melaju ke semifinal dengan skor 21-16, 17-21, 21-13. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat berhadapan dengan pasangan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongai pada pertandingn delapan besar Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Jumat (25/1/2019). Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menang dan melaju ke semifinal dengan skor 21-16, 17-21, 21-13. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Apriyani yang awalnya hanya hobi perlahan mulai mencintai bulutangkis. Alat-alat sederhana yang ia punya dari raket hingga shuttlecock pun dijaga erat-erat.

Hingga akhirnya, mimpi untuk menjadi pebulutangkis muncul saat dirinya dimasukan sang ayah ke klub bulutangkis di daerahnya.

“Dulu masih kecil, sampai kok ancur masih dipakai saja, disimpan buat main besok. Waktu itu kecil ada raket Astec warna biru, setiap putus senarnya saya rajut ulang lagi. Setiap tidur saya peluk tuh raket. Tidak pernah bermimpi untuk jadi pemain, itu sebelum masuk klub ya,” kata wanita kelahiran Lawulo 22 tahun silam.

“Pas tidur kenapa bawa tuh raket terus, tidak tahu tuh kenapa. Pas waktu masuk klub baru dan mulai pengen banget bisa jadi pebulutangkis, baru ada mimpi. Sampai sekolah juga saya lupain jadi fokus ke bulutangkis,” ujarnya.

Perjuangan masa kecil Apriyani kini terbayar sudah. Tembus ke pelatnas dan sekarang jadi tumpuan Indonesia di sektor ganda putri berpasangan dengan Greysia Polii.

Sederet prestasi pun kerap mereka dapatkan di ajang internasional antara lain medali perunggu kejuaraan dunia BWF 2018 dan 2019, perunggu Asian Games 2019 dan Medali Emas SEA Games 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat