androidvodic.com

KONI Pusat Bakal Pertandingkan Esports Buatan Indonesia Lokapala di PON XX Papua - News

Laporan Wartawan News, Abdul Majid

News, JAKARTA.COM – Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman mengapresiasi hadirnya game esport buatan Indonesia, Lokapala.

Lahirnya Lokapala seakan mematahkan asumsi bahwa developer Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara-negara adidaya dalam game, seperti Cina dan Korea.

Menurut, Marciano Norman game esport Lokapala tak hanya menyajikan tentang bagaimana bermain game, tapi lebih dari itu. Game esport Lokapala juga bisa mengedukasi para pemainnya dengan karakter-karakter asli Indonesia.

“Tentunya KONI Pusat hari ini datang melihat bagaimana proses atau kegiatan yang dilakukan developer ini. Tadi saya sudah dibawa keliling melihat bagaimana keunggulan game esport ini,” kata Marciano Norman dalam konferensi persnya secara virtual, Kamis (17/12/2020).

“Saya lihat keunggulan Lokapala itu mengangkat tema pahlawan nasional sehingga ini menarik sekali. Saya berikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pembuatan game lokapala,”

“Pastinya ini akan jadi game yang sangat bagus karena anak-anak kita yang bermain game ini secara tidak langsung akan belajar sejarah, sehingga mereka tahu pahlawan lokal dan akan bangga jadi orang Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Marciano juga mengatakan dirinya akan membantu mengenalkan game esport Lokapala dengan mempertandingkannya dalam kejuaraan Esport di PON XX Papua 2021.

“Saya juga sudah merencanakan atas masukan pengurus KONI atas koordinasi beberapa pihak untuk coba nanti pada PON 2021 bulan oktober di papua bisa kita dipertandingkan di cabor eksebisi. Kita berikan kesempatan Lokapala untuk dipertandingkan,” kata Marciano.

Sementara itu, Ivan Chen CEO Anantarupa Studio merasa optimistis game esport Lokapala bakal diterima masyarakat Indonesia dan siap bersaing dengan game esport buatan luar negeri yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia.

“Kita merasa optimistis masyarakat bisa menerima game kita. Contohnya waktu soft launching, dalam waktu 4 bulan game kita sudah dimainkan 1,5 juta. Itu tidak ada promosi atau turnamen. Itu artinya masyarakat Indonesia menerima,”kata Ivan.

“Ke depan kita akan banyak menggelar turnamen sehingga kita bisa bersaing dengan game-game lain buatan luar negeri,” pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat