androidvodic.com

Kata-kata Markis Kido ke Ibunda Saat Berpamitan Hendak Main Bulutangkis Senin Malam - News

Laporan Wartawan News, Abdul Majid

News, JAKARTA – Ibunda Markis Kido, Yul Asteria menuturkan kondisi putranya memang dalam kondisi kurang sehat saat berpamitan untuk bermain bulutangkis, Senin (14/6/20210 malam.

Kondisi itu, kata dia, terkait dengan riwayat hipertensi yang dimiliki Markis Kido.

Markis Kido dikatakan, memang sudah menderita hipertensi sejak remaja.

Bahkan saat itu Markis Kido yang sudah andal bermain bulutangkis sempat diragukan karena tekanan dari tingginya.

Baca juga: Takziah ke Rumah Markis Kido, Menpora Sampaikan Pesan Duka Cita dari Presiden Jokowi

Akan tetapi semangat dari Markis Kido bisa menekan kelemahannya hingga akhirnya kerap meraih prestasi membanggakan bagi Indonesia.

“Kalau sakitnya sejak dari remaja, sejak jadi pemain pun sudah banyak yang tahu kalau Kido itu hipertensi kan, pernah jadi pemain sangking takutnya PBSI, mamanya harus tanda tangan, kalau terjadi apa-apa mamanya harus tanggung jawab,” cerita Yul Asteria saat ditemui di kediaman Markis Kido, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Adik Ceritakan Hal Luar Biasa yang Ada di Markis Kido, Jadi Figur Ayah Sekaligus Kakak di Keluarga

Istri mantan pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido, Richa Sari Pawestri bersama anak-anaknya saat pemakaman Markis Kido di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021). Markis Kido meninggal dunia pada usia 36 tahun saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang, Banten, Senin (14/6/2021) malam. Pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah tiba di Rumah Sakit Omni Alam Sutera sekitar pukul 19.17 WIB akibat serangan jantung. Tribunnews/Herudin
Istri mantan pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido, Richa Sari Pawestri bersama anak-anaknya saat pemakaman Markis Kido di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021). Markis Kido meninggal dunia pada usia 36 tahun saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang, Banten, Senin (14/6/2021) malam. Pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah tiba di Rumah Sakit Omni Alam Sutera sekitar pukul 19.17 WIB akibat serangan jantung. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

“Tapi waktu itu sudah dicek, hipertensi yang dialami Kido bukan penyakit tapi karena faktor genetik,” lanjutnya

“Ya Alhamdulillah meskipun Kido hipertensi dia tetap bisa berprestasi, itu mungkin karena kemauan Kido berjaya di bulutangkis sampai meninggalnya pun di lapangan,” jelas Ibunda Markis Kido.

Yul Asteria juga menceritakan kondisi Kido sebelum bermain bulutangkis pada Senin (14/6/2021) malam.

Permainan bulutangkis malam itu jadi permainan terakhir Markis Kido. Ibundanya mengatakan saat itu, kondisi Kido memang kurang sehat.

Baca juga: Hadir di Prosesi Pemakaman Markis Kido, Tontowi Ahmad: Almarhum Senior Panutan

Kesedihan terlihat dari keluarga dan kerabat saat menghantarkan jenazah mantan pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido ke tempat peristirahatan terakhir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021). Markis Kido meninggal dunia pada usia 36 tahun saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang, Banten, Senin (14/6/2021) malam. Pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah tiba di Rumah Sakit Omni Alam Sutera sekitar pukul 19.17 WIB akibat serangan jantung. Tribunnews/Herudin
Kesedihan terlihat dari keluarga dan kerabat saat menghantarkan jenazah mantan pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido ke tempat peristirahatan terakhir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021). Markis Kido meninggal dunia pada usia 36 tahun saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang, Banten, Senin (14/6/2021) malam. Pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah tiba di Rumah Sakit Omni Alam Sutera sekitar pukul 19.17 WIB akibat serangan jantung. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Dia juga menuturkan, Kido yang mendapatkan jatah vaksin Covid-19,  urung terlaksana lantaran tensinya yang tinggi.

“Belakangan ini biasa, sampai kemarin itu tidak bisa divaksin karena tinggi, jadi kemarin itu memang tinggi juga,” kata Yul.

“Terus sudah ke dokter dan pas main itu tensinya turun yang biasanya 200 ke 170 dan Kido sudah tahu kondisinya, dan pas mau pergi dia bilang, 'mau main enjoy dengan Candra Wijaya'. Memang dia sudah tahu kondisinya kurang bagus, siapa sangka takdir berkata lain,” lanjutannya.

Seperti diketahui, Markis Kido merupakan salah satu pebulutangkis terbaik Indonesia.

Prestasi Markis Kido antara lain peraih medali emas Olimpiade 2008 dan medali emas Asian Games 2010.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat