androidvodic.com

Indonesia Negara Berisiko Tinggi Covid-19, Kontingen Merah Putih Dipisahkan Saat Makan Bersama - News

Laporan Wartawan News, Abdul Majid

News, JAKARTA – Indonesia masuk dalam kategori negara berisiko tinggi covid-19.

Penilaian itu membuat panitia Olimpiade Tokyo 2020 memberi perlakuan khusus terhadap kontingen Merah Putih.

Satu di antara perlakuan khusus itu diceritakan Chief de Mission tim Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Perkasa Roeslani.

Rosan menyebut, kontingen Indonesia harus terpisah dari kontingen lainnya saat makan bersama lantaran Indonesia masuk dalam negara berisiko tinggi Covid-19.

Baca juga: Ada Atlet Terpapar Covid-19, Begini Ketatnya Panitia Pelaksana Olimpiade Jepang Perlakukan Peserta

“Begitu untuk makan, kami juga masih dipisah karena Indonesia masuk dalam klasifikasi Grup I (negara berisiko tinggi Covid-19). Kami berada di lantai dua paling pojok, bersama negara-negara lain yang statusnya sama,” kata Rosan.

Meski demikian, Rosan memastikan psikologis atlet Indonesia tak akan terganggu dan tak ada diskriminasi.

“Tidak ada seperti itu karena memang kita masuk dalam klasifikasi. Selain kita (Indonesia), ada negara-negara lain juga,” katanya.

Rosan menjelaskan mengatakan seluruh atlet yang kini sudah ada di Tokyo dalam keadaan sehat.

Baca juga: Wartawan Jepang Ungkapkan Ketua IOC Seenaknya Tetapkan Brisbane Tempat Olimpiade Berikutnya

Sejauh ini Indonesia sudah mengirim 26 atletnya.

Tiga atlet yang baru saja tiba yakni Lifter Deni dan dua atlet dayung Melani Putri dan Mutiara Rahma Putri.

Sementara dua atlet lainnya dari cabor atletik yakni Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory baru akan berangkat ke Jepang pada 24 Juli mendatang.

Baca juga: Hendra Setiawan Cerita Pengalaman Tes Covid Metode Saliva di Jepang: Tanpa Colok, Aman, Tidak Sakit

“Semua (atlet) Alhamdulillah baik, semua rombongan, juga tim yang baru mendarat hari ini. Jadi tinggal dua atlet lagi yang tersisa dari cabang atletik (Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory). Mereka akan terbang ke sini (Jepang) pada 24 Juli ini," kata Rosan kepada wartawan, Rabu (21/7/2021).

“Dalam hasil tes Saliva juga negatif semua. Meskipun tadi di airport (rombongan kloter ketiga) memang agak lama tapi Alhamdulillah sampai di wisma atlet semuanya negatif. Nanti akan ada dites lagi dan sampelnya akan dikumpulkan sebelum pukul 6 sore,” sambungnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB PASI itu mengatakan tes Saliva akan dijalani para atlet Indonesia selama tujuh hari ke depan karena dianggap masih berisiko tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat