androidvodic.com

IATC di Sirkuit Mandalika Tertunda, Gubernur NTB Sebut Sebagai Pelajaran Jelang MotoGP dan WSBK - News

News - Balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2021 yang semestinya digelar pada akhir pekan lalu di sirkuit Mandalika mengalami penundaan.

Tertundanya balapan yang mestinya menjadi race pertama di Sirkuit Mandalika ini, tentu disayangkan, mengingat

Tapi Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengajak semua pihak mengambil pelajaran.

Ia menyebut, ini bisa menjadi dasar untuk evaluasi untuk gelaran World Superbike (WSBK) dan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Penonton sudah terlanjur antusias menyimak dimulainya balapan Asia Talent Cup (ATC) 2021 di Sirkuit Mandalika sebelum kemudian membubarkan diri setelah mendapat kabar ATC batal digelar, Minggu (14/11/2021).
Penonton sudah terlanjur antusias menyimak dimulainya balapan Asia Talent Cup (ATC) 2021 di Sirkuit Mandalika sebelum kemudian membubarkan diri setelah mendapat kabar ATC batal digelar, Minggu (14/11/2021). (Tribun Lombok/Sirtupillaili)

Baca juga: Daftar Pembalap MotoGP 2022: Panggung Unjuk Gigi Anak Didik Rossi, 5 Rookie Pamer Aksi

Baca juga: WSBK 2021 Sirkuit Mandalika - Titel Juara Dunia jadi Modal Toprak Terjun ke Dunia Politik di Turki

Dikutip dari Tribun Lombok, tertundanya IATC 2021 di Sirkuit Mandalika, akan menjadi evaluasi untuk gelaran WSBK dan MotoGP.

"Walau kecewa karena enggak jadi lihat race-nya perlu juga dilihat sisi positif atau ambil hikmahnya. Sehingga ketika penyelenggaraan WSBK minggu depan dan MotoGP kita sudah benar-benar siap," kata Zulkieflimansyah.

Melalui akun media sosialnya, Gubernur Zul mengatakan, tertundanya race ATC tentu mengecewakan warga yang sudah kadung berada di tengah-tengah arena.

”Tapi demi keselamatan pembalap, balapan ATC ditunda minggu depan bersamaan dengan penyelenggaraan World Superbike (WSBK),” katanya, di akun facebook Bang Zul Zulkieflimansyah, Minggu (14/11/2021).

Tertundanya balapan disebabkan belum siapnya standar dan jumlah marshal sesuai standar yang seharusnya.

”Tapi dari masukan-masukan yang datang dari para Marshal, kesalahan ternyata bukan semata pada mereka tapi juga pada penyelenggara kegiatan,” katanya.

Persiapan yang terbatas dan komunikasi yang kurang baik dengan penyelenggara dianggap sebagai salah satu masalah utama.

”Para Marshal ini adalah putra-putra daerah kita yang sebenarnya bersemangat untuk mensukseskan acara kita ini,” katanya.

Kesediaan mereka untuk menjadi marshal bukan karena pertimbangan finansial, tapi semata karena ingin berkontribusi dan membuat sejarah di tempat kita sendiri.

Ada rasa bangga dapat mengambil bagian di event yang luar biasa ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat