androidvodic.com

Profil Pramudya Kusumawardana, Atlet Ganda Putra Indonesia yang Hampir Putus Asa Gegara Biaya - News

News - Profil Pramudya Kusumawardana, pebulu tangkis ganda putra Indonesia yang hampir putus asa menjadi atlet lantaran biaya.

Pria yang akrab disapa Pram tersebut lahir di Sukabumi, 13 Desember 2000.

Bermain di sektor ganda putra, Pram dipasangkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan memukul kok ke arah ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin dalam babak 16 besar Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan melaju ke perempat final setelah menaklukkan juara Olimpiade 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin 21-16, 17-21, 21-14. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan memukul kok ke arah ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin dalam babak 16 besar Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Profil Pramudya Kusumawardana, pebulu tangkis ganda putra Indonesia yang hampir putus asa menjadi atlet lantaran biaya.TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Indonesia Masters 2023: Pram/Yere Trending di Twitter, Kaki yang Cedera jadi Sorotan

Pram mulai terjun di dunia bulu tangkis profesional dengan bergabung dengan salah satu klub besar bulu tangkis Indonesia di Jakarta, PB Exist.

Namun, ia belum mampu meraih gelar juara saat bergabung dengan PB Exist.

Ia pun lalu pindah ke PB Djarum.

Saat memutuskan pindah ke PB Djarun, Pram justru hampir putus asa.

Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Kabizza Fest Kota Sukabumi, Pram mengaku bahwa biaya yang menjadi faktor utama ia hampir putus asa.

Beruntungnya, Pram sangat didukung oleh keluarganya, terutama sang ayah yang mau mengeluarkan biaya.

Dari situlah, Pram bertekad untuk tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada bersama PB Djarum.

"Saya coba terusin, tapi enggak tembus-tembus juara juga. Terus saya bilang 'udahlah, mau berhenti aja, sekolah aja mumpung belum terlambat'."

"Selain itu, saya di PB Exist itu kan bayar. Pindah dari Exist ke Djarum itu bayar, dan belum tentu menjadi pemain top di Djarum."

"Jadi saya pikir 'udahlah sekolah aja'. Tapi papa mau bayar. Dari situ saya bertekad nggak mau menyia-nyiakan kesempatan," kata Pram.

Selain itu, Pram juga mengaku bahwa dulunya ia mempunyai bakat badminton yang standar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat