androidvodic.com

Tuntut Adanya Serikat Pembalap di MotoGP 2023, Adik Marc Marquez Tak Ingin Suara Rider Dibungkam - News

News - Pembalap Gresini Ducati Alex Marquez meneriakkan pentingnya serikat alias asosiasi pembalap di MotoGP 2023.

Apa yang diinginkan oleh adik Marc Marquez ini bertujuan supaya para pembalap memiliki sarana perlindungan, aspirasi, sarana komunikasi, serta sarana untuk menciptakan ketenangan dalam lintasan balap.

Hadirnya Serikat rider digaungkan oleh saudara Marc Marquez tersebut merujuk kepada sejumlah insiden yang mewarnai sepasang laga pembuka MotoGP 2023.

Khususnya pada race perdana MotoGP 2023 di Sirkuit Portimao, Portugal, di mana sejumlah pembalap menghadapi insiden kecelakaan yang berujung cedera hingga absen balapan.

Baca juga: Sprint Race MotoGP 2023 Ciptakan Kontroversi, CEO Dorna Pilih Cuek dan Prioritaskan Popularitas

Pembalap Ducati Italia Marco Bezzecchi (Kiri) dan pembalap Ducati Spanyol Alex Marquez merayakan posisi pertama dan ketiga mereka masing-masing, di podium balapan MotoGP Argentina Grand Prix, di sirkuit Termas de Rio Hondo di Santiago del Estero, Argentina, pada 2 April. 2023. JUAN MABROMATA/AFP
Pembalap Ducati Italia Marco Bezzecchi (Kiri) dan pembalap Ducati Spanyol Alex Marquez merayakan posisi pertama dan ketiga mereka masing-masing, di podium balapan MotoGP Argentina Grand Prix, di sirkuit Termas de Rio Hondo di Santiago del Estero, Argentina, pada 2 April. 2023. JUAN MABROMATA/AFP (JUAN MABROMATA/AFP)

Satu di antara yang paling disorot oleh Alex Marquez ialah insiden yang melibatkan Pol Espargaro.

Pol Espargaro mengalami kecelakaan besar di Tikungan 10 dalam sesi P2 MotoGP Portugal. Tubuhnya berguling-guling di gravel, yang kerikilnya dikeluhkan dari para rider selama empat tahun akibat ukurannya yang terlalu besar dan berbahaya.

Selain insiden tersebut, kecelakaan parah juga melibatkan Luca Marini-Enea Bastianini maupun Marc Marquez-Miguel Oliveira.

Dua kecelakaan yang dinilai akibat kecerobohan pembalap menghadirkan sanksi yang berbeda. Mengingat tingkat risiko yang dihasilkan sama-sama berat.

Marc Marquez dijatuhi sanksi dobel long lap penalty, di mana endingnya sanksi yang diberikan kepada pembalap Repsol Honda itu memicu polemik.

Sedangkan Luca Marini yang membuat Enea Bastinini 'keluar' dari balapan MotoGP Portugal, justru tak mendapatkan hukuman.

Bahkan ini sempat mendapatkan protes keras dari Fabio Quartararo. Pembalap Monster Energy Yamaha itu mempertanyakan mengapa FIM Stewards tak menjatuhkan sanksi kepada adik Valentino Rossi tersebut.

Kini, demi memperjuangkan keadilan pembalap di depan FIM Stewards, Alex Marquez menginginkan terciptanya sebuah serikat pembalap.

Nantinya serikat pembalap dapat menjadi sarana penyampaian aspirasi pembalap. Menurutnya, sejauh ini suara para rider hanya dianggap angin lalu. Khususnya untuk masalah sanksi dan tuntutan soal keamanan lintasan.

"Saya tidak merasa kita memiliki kekuatan untuk melakukan itu sekarang. Kami membutuhkan asosiasi pengendara untuk itu," buka Alex Marquez dikutip dari laman Motorcyclesports.

"Ini adalah masa depan dan kami perlu memilikinya untuk menghindari masalah seperti yang terjadi dengan Pol (Espargaro, di GP Portugal), misalnya. Kami, sebagai pengendara, harus membicarakan hal ini dan melihat siapa yang mengambil langkah pertama. Tapi kami membutuhkan asosiasi pembalap, itu ada di setiap olahraga." terangnya menambahkan.

Asosiasi rider memang sudah lazim dalam olahraga balap. Satu di antaranya ialah Formula 1 (F1) yang sudah memiliki serikat.

Di sisi lain, serikat pembalap bisa meminimalisir adanya pandangan stigma negatif soal menitikberatkan kepada satu rider saja. 

"Jika ada asosiasi pengendara, itu sederhana pada saat itu: lebih dari 50 persen mengatakan tidak, dan itu berarti tidak. Ini harus menjadi masa depan," pungkas pembalap yang pernah membela Repsol Honda.

(News/Giri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat