androidvodic.com

Kilas Balik Hasil Jeblok Indonesia di Piala Sudirman 2017, Minus Liliyana Natsir Merah-Putih Ambyar - News

News - Kontingen Indonesia tak lepas dari hasil kurang gemilang ketika mentas di Piala Sudirman.

Tepatnya ketika mengarungi Piala Sudirman 2017 silam, di mana secara mengejutkan tim Indonesia gagal menembus fase knock out saat tak diperkuat oleh Liliyana Natsir lantaran cedera.

Hasil itu jadi raihan terburuk kontingen Indonesia selama mengarungi Piala Sudirman sejak tahun 1989.

Diharapkan hasil jeblok yang diperoleh skuad Indonesia kala itu tak terulang kembali saat mentas di Piala Sudirman 2023 mendatang.

Baca juga: Kemenpora Bikin Poster Unik Lagi untuk Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2023

Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat melawan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada babak 16 besar Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Kamis (24/1/2019). Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil melaju kebabak selanjutnya usai mengalahkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dua set langsung dengan skor 21-16 dan 21-12. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat melawan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada babak 16 besar Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Kamis (24/1/2019). Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil melaju kebabak selanjutnya usai mengalahkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dua set langsung dengan skor 21-16 dan 21-12. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Menarik pada tahun 2017, saat itu Indonesia berada di Grup 1D bersama dengan India dan Denmark.

Anehnya, Indonesia yang saat itu diunggulkan justru tampil kurang baik di Piala Sudirman.

Sebenarnya hasil ini sudah diprediksi oleh para pecinta badminton Indonesia lantaran skuadnya yang dirasa kurang gacor.

Bahkan prediksi tersebut ditengarai adanya pencampuran antara pemain junior dan senior yang kurang tepat.

Apalagi tak ada sosok bernama Liliyana Natsir atau yang biasa dipanggil Butet dalam komposisi skuad Indonesia.

Walhasil ketika berhadapan dengan India, tim Merah-Putih kalah telak 1-4 dan hanya bisa menang dengan skor 3-2 atas Denmark.

Dengan hasil itu membuat kontingen Indonesia jadi juru kunci di Grup1D dan dipastikan tak bisa melenggang ke fase knock out.

Raihan itu jadi yang terburuk sebab untuk kali pertama Indonesia tidak lolos fase grup.

Padahal, Indonesia acap kali jadi langganan setidaknya lolos ke perempat final, semifinal hingga final.

Namun pada tahun 2017 saat itu, hasil ambyar terpaksa diraih oleh kontingen Merah-Putih.

Pasangan ganda Campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri)/Debby Susanto (kanan) saat bertanding melawan pasangan ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Sara Thygesen dalam Turnamen bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (13/6/2017) dalam pertandingan tersebut Praveen Jordan/Debby Susanto gagal mengalahkan Mathias Christiansen/Sara Thygesen. (Super Ball/Feri Setiawan)
Pasangan ganda Campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri)/Debby Susanto (kanan) saat bertanding melawan pasangan ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Sara Thygesen dalam Turnamen bulutangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (13/6/2017) dalam pertandingan tersebut Praveen Jordan/Debby Susanto gagal mengalahkan Mathias Christiansen/Sara Thygesen. (Super Ball/Feri Setiawan) (Super Ball/Feri Setiawan)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat