androidvodic.com

Taekwondo Indonesia: Zulkifli Tanjung Ungkap Kekhawatiran Terhadap Munas TI dan Kinerja Terkini - News

News, JAKARTA - Mantan Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Zulkifli Tanjung, baru-baru ini menyuarakan keprihatinannya terkait arah prestasi Taekwondo Indonesia dan proses Musyawarah Nasional (Munas) yang akan datang.

Zulkifli Tanjung mengungkapkan bahwa ia awalnya enggan membahas taekwondo Indonesia karena fokus pada bisnisnya.

Mengingatkan akan era gemilang taekwondo Indonesia pada kepemimpinan Marciano Norman, Zulkifli Tanjung berbicara tentang kemajuan yang dicapai saat itu.

Di bawah kepemimpinan Norman, taekwondo Indonesia meraih prestasi gemilang di berbagai ajang internasional, termasuk SEA Games 2015 dan 2017 serta Asian Games 2018. Hingga 40 persen dari medali emas yang diperoleh pada SEA Games 2015 dan 2017 berasal dari Taekwondo Indonesia.

"Pak Marciano memiliki gaya kepemimpinan yang humanis, tegas, dan fokus pada pembinaan serta prestasi," kata Zulkifli.

Namun, perhatian Zulkifli tertuju pada rencana Munas TI yang akan datang pada tanggal 4 September 2023 di Jakarta. Mantan Wakil Ketua Umum PB TI, Thamrin Marzuki, telah mengumumkan pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan bakal calon Ketua Umum PB TI periode 2023-2027. Zulkifli menyuarakan keprihatinannya terhadap manuver yang mungkin mengarahkan kepada calon tunggal (Petahana).

"Persyaratan dalam Munas adalah hal yang wajar, namun mengganjal surat dukungan terhadap bakal calon lain adalah sesuatu yang tidak terpuji," tutur Zulkifli.

Zulkifli juga mencatat bahwa pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan diisi oleh personil dari PB TI dan mereka terlibat aktif dalam mendukung salah satu calon (Petahana). Ia menilai hal ini tidak fair dan tidak sportif, mengingat Munas seharusnya menjadi wadah mencari calon terbaik untuk memajukan prestasi Taekwondo Indonesia.

Dalam konteks prestasi terkini, Zulkifli menyatakan keprihatinannya atas kinerja PB TI di bawah kepemimpinan Thamrin Marzuki. Ia menunjukkan bahwa prestasi taekwondo Indonesia di SEA Games 2019, 2021, dan 2023 tidak sebaik masa kepemimpinan Marciano Norman. Bahkan, ada catatan buruk di Olimpiade 2021 Tokyo dimana beberapa atlet taekwondo Indonesia tidak bisa tampil karena masalah administrasi.

"Ini adalah kesalahan paling fatal yang tidak bisa dimaafkan," tegas Zulkifli.

Dalam penutup wawancara, Zulkifli Tanjung meminta agar para pemangku kepentingan, termasuk Ketua Pengprov TI se-Indonesia dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, untuk memperhatikan kondisi taekwondo Indonesia dengan serius. Ia menekankan perlunya persiapan yang matang menjelang babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021, terutama karena anggaran negara telah digunakan untuk persiapan tersebut.

Para pencinta olahraga Taekwondo Indonesia menantikan hasil dari Munas yang akan datang, sembari berharap bahwa prestasi gemilang taekwondo Indonesia dapat dipulihkan dan ditingkatkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat