androidvodic.com

KTM Mode Tantrum Minta Jadwal MotoGP 2024 Diubah, Jumlah Balapan agar Berkurang - News

News - Pabrikan Austria di MotoGP 2024, KTM, aktifkan mode tantrum merengek agar jadwal balapan musim ini diubah. KTM secara terbuka menyampaikan permintaan agar jumlah balapan MotoGP 2024 dikurangi.

Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, kembali menyatakan permohonan kepada Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP untuk mengurangi jumlah seri dan balapan tanpa mengubah format sprint race.

Menurut mereka, kalender balap kini terlalu padat, apalagi kini MotoGP menerapkan sprint setiap hari Sabtu.

Sejak 2023, MotoGP memang menggelar balapan sprint dan balapan Grand Prix, yang membuat jumlah balapan dua kali lipat lebih banyak dari musim-musim sebelumnya.

Kebijakan ini sampai sekarang masih diprotes mayoritas pembalap karena meninggikan risiko kecelakaan dan cedera.

Para pembalap juga menyatakan kehadiran sprint membuat kinerja mereka selama pekan balap tidak maksimal karena minim diskusi dengan tim.

Mereka bahkan menyebut bahwa balapan sprint, meski durasinya lebih pendek, justru membuat mereka jauh lebih kelelahan ketimbang balapan Grand Prix.

Pada 2024, MotoGP dijadwalkan menggelar 22 seri, yang berarti akan ada 44 balapan, walau Seri Argentina belakangan santer dikabarkan bakal batal.

KTM pun sudah berkali-kali menyampaikan keinginan jumlah seri dikurangi, dan Beirer kini kembali menyatakan hal tersebut jelang musim baru.

"Kejuaraan ini hebat. Jika tidak, kami takkan ada di sini. Dengan sprint, jumlah balapan jadi dua kali lipat lebih banyak. Kami suka, karena sprint menawarkan sesuatu yang ekstra bagi fans," ungkap Beirer, seperti yang dikutip dari laman Motorsport-Total.

"Namun, kami harus hati-hati agar tidak kelewat batas. Saya takkan menutup fakta bahwa kami merasa batasan jumlah balapan (seri) adalah 18, bukan 22," lanjut eks pembalap MXGP ini.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2024 Seri Jerman: Saatnya Marc Marquez Rebut Kembali Status Raja Sachsenring

Beirer pun mengaku memaklumi jika Dorna ingin terus menambah jumlah balapan demi menjaga status prestisius MotoGP.

Namun, pria asal Jerman ini yakin MotoGP tetap bisa menyajikan pertarungan yang hebat dengan jumlah seri yang lebih sedikit.

"Ini kejuaraan dunia, dan kami ingin berpartisipasi. Itulah alasan kami tak mau terlalu lantang mengeluh. Meski begitu, itu adalah harapan kami."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat