androidvodic.com

Kolombia vs Pantai Gading, Magnet Webb - News

News - Masuk ke 'putaran kedua', rangkaian partai menentukan bakal tersaji di putaran final Piala Dunai 2014. Satu di antaranya saat Kolombia dan Pantai Gading harus berjibaku demi satu tempat di fase knock out. Keduanya bakal bertempur hebat di Estádio Nacional Mané Garrincha, Brasília, Kamis (19/6) malam ini.

Hasil maksimal pada pertandingan pertama membuat mereka justru wajib berjibaku. Jika meraih seri atau kalah, bisa saja modal kuat di partai pembuka akan lenyap begitu saja. Maklum, di partai lain di Grup C, yang mempertemukan Jepang kontra Yunani, besar kemungkinan satu di antara mereka akan menuai kemenangan.

Tak ingin gegabah, tiga angka menjadi alasan wajib bagi Kolombia dan Pantai Gading, untuk tampil maksimal. Namun di antara permainan Mario Yepes dkk kontra Didier Zokora dkk, terselip satu perhatian yang justru membetot atensi kedua kubu. Semua tak lain karena FIFA menunjuk Howard Webb, sebagai wasit partai menentukan tersebut.

Di laman media sosial beberapa pemain kedua kubu, justru sebagian besar berkomentar tentang bagaimana nantinya Webb akan memimpin pertandingan. Maklum saja, dari para wasit yang bertugas di Brasil 2014, tak banyak pengadil yang memiliki ketenaran seperti Webb. Memang, namanya menjulang karena Premier League, tempatnya berkarier, berstatus liga paling mentereng sejagad.

Tapi bukan berlatar itu saja. Sosoknya juga sempat beberapa kali menuai kritikan karena keputusan-keputusan kontroversi yang dikeluarkannnya di dalam lapangan hijau.

"Sungguh menarik apa yang akan dilakukannya. Semoga dia tak merusak permainan indah yang akan kami perlihatkan di lapangan," komentar Didier Drogba, striker Pantai Gading, yang mengenal dekat Webb.

Duet Drogba, Salomon Kalou justru menanggapi santai tentang penunjukkan FIFA terhadap wasit berusia 42 tahun tersebut. Ia menilai, justru karakter Webb yang 'menakutkan' bisa memberi ketenangan saat laga kedua tim, yang diprediksi sebagian besar pengamat akan berlangsung keras dan ketat.

"Kedua tim akan menampilkan permainan teknik tinggi, yang memang menjadi karakter tim asal Amerika Selatan dan Afrika. Perbedaannya, kami akan sedikit bermain lebih keras yang berbenturan dengan fisik. Saya yakin Webb akan memberi banyak hal di pertandingan ini, dan dia memang layak mendapat perhatian lebih," terang eks Chelsea, yang kini berkostum Lille tersebut, di France Football.

Nama Webb memang menjadi unggulan di ajang Brasil 2014. Setidaknya, setelah era wasit kharismatik Pierluigi Collina, tak ada lagi wasit yang punya ketenaran tinggi. Lalu muncullah Webb. Sang pengadil sendiri senang dengan perhatian yang diberikan khalayak.

"Itu berarti tantangan besar buatku. Laga Kolombia dan Pantai Gading tentu menyimpan banyak hal baru, dan itu yang sangat kutunggu. Saya kenal dengan sebagian bintang kedua tim, dan itu akan menjadikan tugasku terasa berat," kata Webb.

Ini bukan kali pertama wasit asal Inggris itu akan beraksi di Piala Dunia. Webb sebelumnya telah bertugas pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dari situ lah, nama Webb menjadi pusat perhatian.
Bagaimana tidak, Webb mencetak rekor dengan mengeluarkan 14 kartu kuning dan satu kartu merah pada partai final antara Spanyol melawan Belanda. Webb semakin hangat diperbincangkan karena keputusan kontroversialnya ketika tidak memberikan kartu merah kepada pemain Belanda, Nigel de Jong. Padahal saat itu, De Jong dengan jelas melayangkan tendangan karate ke arah dada gelandang Xabi Alonso.

Pria berusia 42 tahun sangat bangga kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin laga Piala Dunia. Dengan adanya penunjukkan ini, ia menganggap bahwa keputusan keputusan yang dia ambil selama memimpin Piala Dunia 2010 tidak ada yang salah.

"Ini adalah kebanggaan bagi saya bersama Darren Cann dan Mike Mullarket untuk kembali memimpin pertandingan Piala Dunia," kata Webb dilansir Telegraph. Darren dan Mike merupakan asisten Webb. Ketiganya akan kembali bekerja sebagai satu tim.

Webb adalah orang Inggris pertama yang memimpin final sejak Jack taylor tahun 1974. Empat tahun silam, ia mengeluarkan kartu kuning 5,67 per pertandingan, angka tertinggi kedua dalam turnamen tersebut. ''Ia fit, kuat, diplomatis dan bisa membaca pertandingan dengan baik. Menurut saya mereka telah memilih wasit yang tepat.," kata Collina, yang kini menjadi penasihat pada dewan wasit FIFA.

Pelatih Kolombia, José Pékerman mengaku tak ambil pikir dengan keberadaan Webb. Baginya, wasit bisa bertindak adil. "Wasit menjadi sorotan pada putaran pertama, terutama di partai pembuka, dan saya sadar tentang tanggung jawab FIFA agar permainan tetap menarik. Saya akui Webb menjadi satu di antara yang terbaik saat ini," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat