androidvodic.com

News, BANDUNG - Dua penggawa Persib Bandung, Yandi Sofyan dan M Natshir menelan dua kekecewaan dalam satu waktu. Selain menerima kabar pembubaran tim Persib, mereka juga tak bisa bertarung bersama skuat Garud All-Stars yang dihuni para eks penggawa timnas U-23 di Banyuwangi.

Pasalnya, pihak kepolisian tidak memberikan izin untuk turnamen Sunrise of Java Cup (SoJC) tersebut. Ajang yang harusnya dimulai Selasa (30/6) tersebut rencananya juga akan diikuti Arema Cronus, Bali United Pusam, dan Persewangi Banyuwangi sebagai tuan rumah.

"Pulang lagi, izin dari polisi enggak keluar. Anak-anak juga pada pulang. Intinya saya kecewa. Kita ke sini tidak menempuh perjalanan yang dekat, sudah dari Surabaya ke Banyuwangi kurang lebih tujuh sampai delapan jam. Pas nyampe di Banyuwangi ternyata tidak ada pertandingan," ujar Yandi kepada Tribun, Rabu (1/7).

Alhasil, tim besutan Aji Santoso itu langsung balik badan ketika laga perdana mereka melawan tuan rumah, Persewangi, urung digelar pada Selasa (30/6) malam. Kepolisian Resor Banyuwangi meminta agar jadwal pertandingan diundur menjadi seusai Lebaran, sebab laga tersebut dinilai bisa memicu bentrokan antarpenonton dan bisa menodai Ramadan.

Padahal para pemain muda timnas yang baru berlaga di SEA Games Singapura itu, telah tiba di Banyuwangi lebih awal dan sempat menggelar latihan sekaligus ujicoba lapangan Stadion Diponegoro.

Natshir juga mengungkapkan kekecewaannya. Namun dia hanya bisa pasrah. "Sekarang juga sedang dalam perjalan pulang dari Banyuwangi ke Surabaya, mungkin besok (hari ini, red) dari Surabaya ke Bandung pakai pesawat pagi," ujar Deden, sapaannya.

Agenda pertama yang akan dilakukan keduanya setelah sampai di Kota Kembang adalah segera menemui Manajer Persib, Umuh Muchtar. Pasalnya keduanya absen saat Umuh menggelar pertemuan di kediamannya di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (30/6) malam.

"Ini juga asa digenyang-genyang (tergonjang-ganjing) sama keadaan. Ke sini enggak jadi tanding, pulang juga ada kabar yang tak enak," ujar Deden.