androidvodic.com

News - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) resmi menyatakan bahwa Piala FA akan kembali digelar pada akhir bulan Juni.

Dikutip dari Independent, babak perempat final Piala FA akan berlangsung selama akhir pekan 27-28 Juni.

Semifinal dan final akan berlangsung selama akhir pekan 11-12 Juli dan 1 Agustus.

Kepastian tersebut telah disampaikan oleh Mark Bullingham selaku Chief Executive Officer FA.

Baca: CATAT : Jadwal Lengkap Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Perburuan Juara Kembali Dimulai

Baca: Meski Akui Fans Liverpool, Walikota London Tetap Menentang Liga Inggris Kembali Bergulir

“Kami senang untuk menyetujui tanggal mulai sementara untuk Piala FA Emirates 2019/20."

“Kompetisi telah menjadi bagian integral dari kalender sepakbola Inggris selama hampir 150 tahun."

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Eksekutif Liga Premier dan klub atas dukungan mereka dalam menjadwalkan pertandingan yang tersisa selama waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya."

“Ini merupakan periode yang sulit bagi banyak orang dan meskipun ini merupakan langkah positif, tanggal mulai bergantung pada semua langkah keselamatan yang dipenuhi."

"Kesehatan dan kesejahteraan pemain, staf, dan pendukung tetap menjadi prioritas kami.” tulis pernyataan Mark Bullingham dikutip dari Independent.

Piala FA sendiri saat ini telah memasuki babak perempat final yang akan menyajikan 4 pertandingan.

Keempat pertandingan tersebut adalah Leicester City vs Chelsea, Newcastle United bersua Manchester City, Sheffield United menghadapi Arsenal dan Norwich City melawan Manchester United.

Baca: Skenario dan Kapan Liverpool Rengkuh Gelar Juara Liga Inggris

Baca: Liga Inggris Kembali 17 Juni, Liverpool Bernafas Lega, Bersiap Akhiri Penantian 30 Tahun

Sebelumnya, Premier League telah lebih dulu membuat keputusan bahwa sisa pertandingan Liga Inggris musim ini akan kembai dilanjutkan.

Pertandingan Manchester City vs Arsenal akan jadi laga pertama Liga Inggris pada 17 Juni 2020 mendatang.

Dikutip dari The Sun, hal ini diumumkan oleh CEO Premier League, Richard Masters.