androidvodic.com

Termasuk Timnas Indonesia,Kapten Timnas Jepang, Maya Yoshida, Puji Kualitas Sepak Bola Asia Tenggara - News

News - Bek tengah sekaligus kapten Timnas Jepang, Maya Yoshida tak segan melayangkan pujiannya terhadap kemajuan sepak bola yang ditorehkan negara Thailand dan Vietnam.

Pemain yang kini merumput bersama Southampton tersebut menganggap dua negara asal Asia Tenggara tersebut mengalami perubahan cukup positif dalam hal sepak bola.

Maya Yoshida mengatakan ada sebuah ketimpangan yang terjadi ketika membandingkan kualitas sepak bola di negara-negara Asia, khususnya Asia Tenggara.

Baca: Witan Sulaiman Lakoni Debut Bersama FK Radnik Surdulica di Liga Serbia, PSSI Ucapkan Selamat

Baca: Jadwal Bola Malam Ini: Liga Spanyol, Real Madrid & Atletico Madrid Tempel Barcelona di Klasemen

Dulunya, Maya Yoshida menganggap timnya bisa memetik kemenangan dengan mudah.

Hanya saja anggapan tersebut diakui olehnya sudah tidak berlaku lagi.

Hal ini mengingat kualitas sepak bola tim-tim asal Asia Tenggara, khususnya Vietnam dan Thailand yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya pikir kesenjangan sepak bola semakin kecil di Benua Asia," ujar Maya Yoshida seperti yang dikutip dari ESPN.

"Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam jauh lebih buruk, tapi sekarang jaraknya sudah semakin dekat," sanjung bek Southampton tersebut.

Memang, melihat sepak bola Asia Tenggara, kualitas para pemain, liga dan Timnasnya memang meningkat dalam 2 dekade terakhir.

Ini juga termasuk kualitas Timnas Indonesia, dimana saat ini dilatih oleh Shin Tae-yong.

Jarak kualitas sepak bola di Asia Tenggara memang tidak terlalu jauh, terbukti, setiap negara bisa saling mengalahkan di Piala AFF.

Maya Yoshida menganggap kemajuan sepak bola Thailand dan Vietnam dikarenakan keberanian dalam mengeluarkan kebijakan utamanya urusan investasi.

Baca: Shinji Kagawa Kirim Wejangan untuk Takumi Minamino soal Dilatih oleh Klopp

Sebagaimana, Timnas Thailand yang berani menunjuk Akira Nishino sebagai pelatih utama.

"Perubahan ini mungkin terjadi karena investasi, misalnya Thailand yang menunjuk pelatih Jepang yang pernah memimpin kami dalam ajang Piala Dunia," akuinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat