androidvodic.com

Jens Petter Hauge, Talenta Penting AC Milan, Idolakan Hazard dan Bukti Kerja Keras Moncada - News

News - Tubuhnya kurus dengan rambut pirang, dengan cerdas ia melewati Franck Kessie dan memberi umpan kepada Kasper Junker yang dengan mudah menaklukkan Donnarumma.

Setelahnya, Jens Petter Hauge melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti yang tidak bisa diantisipasi oleh Donnarumma.

AC Milan mungkin menang 3-2 atas FK Bodo/Glimt, tetapi jelas, Hauge mencuri perhatian di laga tersebut.

Pemain depan AC Milan asal Norwegia Jens Petter Hauge (kanan) menantang bek Italia Juventus Leonardo Bonucci selama pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Juventus pada 6 Januari 2021 di stadion San Siro di Milan.
MIGUEL MEDINA / AFP
Pemain depan AC Milan asal Norwegia Jens Petter Hauge (kanan) menantang bek Italia Juventus Leonardo Bonucci selama pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Juventus pada 6 Januari 2021 di stadion San Siro di Milan. MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Peran Zlatan Ibrahimovic untuk AC Milan, Pujian dari Maldini, Pioli hingga Erling Haaland

Baca juga: Peluang Kesepakatan Transfer Segitiga: Libatkan AC Milan, Real Madrid, dan Manchester United

Seperti Alarm, permainan Hauge membuat Goeffrey Moncada untuk segera bekerja mencari data tentang Hauge.

Dan Paolo Maldini, sudah meyakini Hauge adalah pemain AC Milan berikutnya.

Maldini langsung berkonsultasi untuk merekrut Hauge, dan tentu tidak salah, data dari Mocanda langsung menyebut bahwa Hauge adalah talenta terbaik di Norwegia.

Bulan Agustus 2020, Milan bergerak dengan mendatangkan Sandro Tonali dari Brescia, Ante Rebic ditukar dengan Andre Silva dan Brahim Diaz yang dipinjam dari Real Madrid.

Sedangkan di saat yang sama, Hauge mendapatkan tawaran bermain dari Watford bersama rekannya Philip Zinckernagel.

Milan langsung bertindak, dan secara cepat berkonegosiasi dengan Bodo/Glimit.

Jadilan Jens Petter Hauge menjadi pemain Norwegia setelah Steinar Nilsen.

Berbeda dengan Erling Haaland, Ismael Bennacer, Theo Hernandez atau Diogo Dalot yang merupakan jebolan akademi elite, Hauge tidak masuk dalam kriteria tersebut.

Moncada dalam wawancaranya bersama SempreMilan mengaku sulit mencari data atau rekaman laga Hauge.

Sulit mencari data dari Hauge, bahkan Moncada harus menghubungi pelatih Timnas Junior Norwegia yang juga tidak memiliki data lengkap mengenai Hauge.

Yang meyakinkan Moncada untuk merekrut Hauge adalah pergerakan para pencari bakat RB Network (RB Salzburg, RB Leipzig dan New York Red Bull).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat