androidvodic.com

Tak Pedulikan Sisi Kontroversial, Joan Laporta Ungkap Perkembangan Liga Super Eropa - News

News - Joan Laporta yang tak lain berstatus sebagai presiden Barcelona secara mengejutkan berbicara perihal perkembangan proyek lanjutan Liga Super Eropa.

Laporta bersikeras bahwa Liga Super Eropa yang dianggap penuh kontroversial masih belum sepenuhnya berhenti pembahasannya.

Meskipun sebagian besar klub pendiri telah menarik diri tetapi pembahasan proyek Liga Super Eropa masih terus bergulir.

Laporta mengakui masih ada tiga klub yang sejauh ini bertahan dengan gagasan besar tersebut.

Baca juga: Jadwal Liga Champions: Young Boys vs Man United, Barcelona vs Munchen, Liverpool vs AC Milan

Baca juga: PSG Bakal Rasakan Dampak Klausul Istimewa Milik Lionel Messi Akhir Pekan Ini

Calon presiden Barcelona Joan Laporta pergi setelah memberikan suaranya untuk pemilihan presiden FC Barcelona pada 07 Maret 2021 di luar stadion Camp Nou di Barcelona. .
LLUIS GENE / AFP
Calon presiden Barcelona Joan Laporta pergi setelah memberikan suaranya untuk pemilihan presiden FC Barcelona pada 07 Maret 2021 di luar stadion Camp Nou di Barcelona. . LLUIS GENE / AFP (LLUIS GENE / AFP)

Selain Barcelona, Real Madrid dan Juventus menjadi tim lain yang belum mengundurkan diri.

Ketiga klub itu akan terus maju bersama untuk merealisasikan rencana penyelenggaraan Liga Super Eropa pada masa mendatang.

Laporta memandang ada dalih kuat yang tengah diperjuangkan tiga klub tersebut soal Liga Super Eropa.

Baca juga: Bocoran Kontrak Cristiano Ronaldo, Manchester United Ternyata Bayarnya Kredit ke Juventus

Hal itulah yang membuat ketiga klub tersebut masih belum mengundurkan diri malah terus bergerak maju.

"Proyek Liga Super Eropa masih ada, tiga klub yang mendukung proyek itu telah memenangkan semua kasus pengadilannya," ujar Laporta kepada Esport 3, dilansir The National News.

"UEFA tidak bisa menghentikan kami termasuk tekanan mereka pada klub Inggris yang berada di balik rencana itu,".

"Itu tidak akan berpengaruh karena kami bisa menyajikannya dengan cara lebih baik nantinya," tegas Laporta.

Para pendukung memprotes pemilik Manchester United, di luar stadion klub Liga Utama Inggris Manchester United Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 2 Mei 2021, menjelang pertandingan Liga Utama Inggris melawan Liverpool. Manchester United adalah salah satu dari enam tim Liga Premier yang mendaftar ke turnamen Liga Super Eropa yang memisahkan diri. Tetapi hanya 48 jam kemudian Liga Super runtuh ketika United dan klub Inggris lainnya mundur.

Oli SCARFF / AFP
Para pendukung memprotes pemilik Manchester United, di luar stadion klub Liga Utama Inggris Manchester United Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 2 Mei 2021, menjelang pertandingan Liga Utama Inggris melawan Liverpool. Manchester United adalah salah satu dari enam tim Liga Premier yang mendaftar ke turnamen Liga Super Eropa yang memisahkan diri. Tetapi hanya 48 jam kemudian Liga Super runtuh ketika United dan klub Inggris lainnya mundur. Oli SCARFF / AFP (Oli SCARFF / AFP)

Sebagaimana diketahui bahwa proyek Liga Super Eropa sempat mengguncang daratan benua biru.

Hal ini mengingat kompetisi Liga Super Eropa selayaknya tandingan bagi Liga Champions pada masa mendatang.

Hanya saja kompetisi Liga Super Eropa hanya diikuti tim-tim raksasa yang memiliki daya dukung finansial yang kuat.

Baca juga: Liga Italia: Badai Tiada Henti Guncang Juventus, Bianconeri Enggan Turuti Paulo Dybala

Baca juga: Update Transfer Inter Milan, Incar Empat Pemain Bebas Transfer, Trio Bek Nerazzurri Bakal Pergi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat