androidvodic.com

News - Manchester United, kemungkinan masih akan dipimpin oleh Ole Gunnar Solskjaer, setidaknya hingga akhir musim ini.

Perlindungan Ferguson, menjadi alasan bagaimana sang Manajer masih bertahan di pinggir lapangan.

Namun, masalah tidak selesai sampai di situ, situasi panas terjadi di ruang ganti Manchester United, dengan beberapa pemain mulai meragukan skema pelatih berusia 51 tahun ini.

Trauma kekalahan lima gol tanpa balas dari Liverpool di ajang Liga Inggris, masih berpengaruh besar terhadap situasi di Carrington.

Semua tidak mudah untuk Manchester United saat ini, situasnya masih cukup panas terutama untuk Ole Gunnar Solskjaer.

Baca juga: Cuma Antonio Conte yang Tepat Gantikan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United!

Baca juga: Dewan Tim Berkumpul, Manchester United Telah Membuat Keputusan Akhir Tentang Masa Depan Solskjaer

Berbeda dengan kabar sebelumnya, jajaran direksi masih mempercayai Solskjaer hingga akhir musim, dengan beberapa pengecualian.

Di antaranya adalah laga menghadapi Tottenham Hotspur pada akhir pekan ini, hasil dalam pertandingan ini menjadi evaluasi tersendiri untuk masa depan pria asal Norwegia ini.

Tetapi, di ruang ganti, para pemain mulai kehilangan kepercayaan kepada Solskjaer, beberapa menyebut, tercipta friksi dari pemain untuk menekan Solskjaer.

Laporan dari The Athletic menyebut, beberapa pemain mulai meragukan kualitas Solskjaer secara taktik.

Bukan hanya Solskjaer, Kieran McKenna juga disorot karena cara melatihnya yang dianggap ketinggalan zaman dan punya tendensi untuk memfavoritkan pemain asli Inggris.

Bruno Fernandes dikabarkan juga tidak senang dengan hasil melawan Liverpool, dan menyebut mestinya Solskjaer melakukan perubahan di awal babak kedua.

Sejatinya, tekanan sudah ada dari ruang ganti sejak kekalahan atas Leicester City dengan skor 2-4, suasanya mulai meragukan kapasitas Solskjaer sebagai Manajer.

Yang terjadi, Eric Bailly mengkritik bagaimana Harry Maguire yang masih belum fit, menjadi pilihan utama di lini belakang, terbukti, sang skipper bermain buruk di laga tersebut.

Keraguan juga muncul kepada Aaron wan-Bissaka, yang dianggap terlalu ceroboh dalam pertandingan tersebut, dan beberapa kali terlihat terlambat untuk mengantisipasi serangan balik.