androidvodic.com

Haruna Soemitro Digeruduk Netizen, Sempat Rela Madura United Dilabeli Tarkam Buntut Gagal Lisensi - News

News - Pagi ini jagad twitter diramaikan dengan tagar yang menyangkut salah satu anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro.

Berdasarkan pantaun Tribunnews, Senin (17/1/2022) pukul 09.00 WIB, ada 17 ribu tweet yang membicarakan tagar #HarunaOut.

Tagar tersebut ramai lantaran dugaan berbagai pernyataan kontroversial yang dilayangkan Haruna Soemitro dalam kapasitasnya sebagai Exco PSSI.

Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (8/11/2019).
Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (8/11/2019). (TribunJakarta/Wahyu Septiana)

Kontroversi muncul ketika Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia merasa tersinggung di tengah rapat evaluasi dengan Exco PSSI.

Kritik Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong yang menyebut bahwa prestasi yang diberikan  sama dengan yang diberikan Luis Milla juga menimbulkan reaksi pedas.

Selain itu, Haruna Soemitro juga menyoroti adanya masalah komunikasi antara PSSI dengan Shin Tae-yong.

Padahal, sebelumnya Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menilai ada hal utama yang lebih penting dilakukan sepakbola Indonesia ketimbang melulu memikirkan soal prestasi.

Alhasil nama Haruna Soemitro mendapatkan perhatian lebih pada pagi ini sekaligus digeruduk oleh para netizen.

Manajer Madura United, Haruna Soemitro, dalam sesi jumpa pers di Surabaya, Sabtu (05/05/18), perihal konflik timnya dengan striker Cristian Gonzales.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, dalam sesi jumpa pers di Surabaya, Sabtu (05/05/18), perihal konflik timnya dengan striker Cristian Gonzales. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Jika melihat kebelakang, sosok Haruna Soemitro pernah mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan juga soal pentingnya lisensi AFC bagi klub Indonesia.

Haruna Soemitro yang pernah merangkap jabatan sebagai Direktur Madura United pernah merasa rela timnya dianggap klub tarkam lantaran gagal lolos lisensi dari AFC.

Momen itu terjadi ketika kompetisi sepak bola nasional masih diliburkan lantaran situasi pandemi Covid-19, tahun lalu.

“Mau disebut profesional, tidak profesional, tarkam sama saja. Lebih baik tarkam karena hidup di mana-mana," ujar Haruna Soemitro dilansir Kompas, 27 November 2020 lalu.

"Hari ini saya lebih bangga menjadi klub tarkam dari pada klub profesional, karena dengan klub tarkam kita bisa kompetisi,” pungkasnya.

Pernyataan yang dilayangkan Haruna Soemitro itu tentu sempat menjadi kontroversi mengingat lisensi AFC bukanlah sekedar label saja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat