androidvodic.com

Bruno Fernandes & Man United: Menepis Keraguan Ricardo Kaka akan Pemain No 10 di Sepak Bola Modern - News

News - Seiring berjalannya waktu, semakin tergambar bahwa sepak bola telah berkembang lebih banyak, dan peran pemain nomor 10 mulai memudar dari permainan sepak bola modern.

Trequartista diberikan kepada pemain yang paling kreatif, mahir dalam hal membagi bola dan mencetak gol dari lini kedua.

Deco di Porto, Juan Riquelme di Villareal, dan Mesut Ozil di Arsenal (Kepelatihan Wenger) adalah contoh paling nyata dari peran nomor 10 dalam sepak bola sebelum era modern seperti sekarang.

Sepak bola modern dan formasi barunya mengandalkan permainan gelandang bertipe box to box, yang bergerak naik turun selama 90 menit, dengan etos kerja dan stamina yang tinggi.

Pemain nomor 10 yang identik dengan kemalasannya dalam urusan bertahan membuat mereka tak lagi diistimewakan.

Manajer seperti Antonio Conte, Jurgen Klopp, dan Jose Mourinho lebih sering memilih gelandang dengan tipikal pekerja keras yang dapat diandalkan untuk menyerang dan bertahan.

Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp bereaksi selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Newcastle United dan Liverpool di St James' Park di Newcastle-upon-Tyne, timur laut Inggris pada 30 April 2022.
Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp bereaksi selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Newcastle United dan Liverpool di St James' Park di Newcastle-upon-Tyne, timur laut Inggris pada 30 April 2022. (Paul ELLIS / AFP)

Baca juga: Semifinal Liga Champions: Klopp Ingatkan Liverpool, Villarreal Bukan Kuda Hitam Sembarangan

Baca juga: Kebangkitan Man United di Liga Inggris: Adaptasi Spesial Ralf Rangnick, Peran Vital Bruno Fernandes

Bahkan di Liverpool, sejak tiga musim belakangan peran playmaker diberikan kepada striker mereka, Roberto Firmino.

Perlu diingat, Firmino sebelum direkrut Liverpool merupakan pemain yang berposisi sebagai playmaker untuk Hoffenheim.

Jurgen Klopp yang mengutamakan skema 4-3-3 dengan permainan gegenpressing serta kick and rush membuat Liverpool lebih mengandalkan gelandang tipikal box to box untuk mengisi lini tengah The Reds.

Lalu, Firmino yang memiliki kreatifitas serta visi bermain yang mumpuni diberi peran false nine oleh Jurgen Klopp.

Tugas utama Firmino bukanlah mencetak gol, melainkan untuk melayani dua winger Liverpool Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Hasilnya? Istimewa. Dengan skema tersebut Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions di musim 2018/2019, dan gelar Liga Primer Inggris di musim setelahnya.

Contoh lain pemain trequartista yang perannya diubah dalam skema tim adalah Kai Havertz di Chelsea.

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz menguasai bola saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 28 April 2022.
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz menguasai bola saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 28 April 2022. (Lindsey Parnaby / AFP)

Baca juga: Hasil Liga Inggris: MU Bekuk Brentford, Asa Setan Merah ke Liga Champions Bergantung Spurs & Arsenal

Bersama Thomas Tuchel yang idealis dengan skema tiga beknya, Havertz yang merupakan seorang playmaker diberi peran lain oleh pelatih asal Jerman tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat