androidvodic.com

AS Roma vs Feyenoord: Buktikan Ikrar Tammy Abraham untuk Berikan Darah, Keringat, dan Air Mata - News

Direct Points
- Roma ditantang Feyenoord di final Liga Konferensi
- Tammy siap persembahkan trofi untuk Roma
- Feyenoord andalkan bola mati

News, TIRANA- Saat pertama bergabung AS Roma dari Chelsea musim panas lalu, Tammy Abraham berikrar akan memberikan "darah, keringat, dan air mata untuk klub ini".

Bukan sekadar ikrar, Tammy kemudian terbukti jadi motor yang meloloskan AS Roma ke final Liga Konferensi melawan wakil Belanda, Feyenoord di Stadion Air Albania, Tirana, Kamis (26/5) dini hari nanti.

Sembilan gol dari Tammy mewarnai perjalanan skuat Jose Mourinho untuk sampai ke babak final.

Dengan total mengemas 27 gol di berbagai kompetisi musim ini, tak bisa dipungkiri striker asal Inggris berusia 24 tahun ini adalah pembelian terbaik Jose Mourinho di Roma.

Tak sia-sia Mourinho meyakinkan manajemen Roma untuk mengeluarkan 40 juta euro --tidak termasuk bonus-- guna menyelamatkan kariernya yang menyedihkan bersama Chelsea.

Pemain baru AS Roma yang didatangkan dari Chelsea, Tammy Abraham, Selasa (17/8/2021).
Pemain baru AS Roma yang didatangkan dari Chelsea, Tammy Abraham, Selasa (17/8/2021). (Twitter resmi AS Roma @ASRomaEN)

Pelatih The Blues, Thomas Tuchel terang-terangan menyebut Tammy tak masuk dalam rencananya.

Karenanya, sang bomber gagal masuk skuat final Piala FA atau final Liga Champions. Pelatih asal Jerman itu bahkan lebih memilih dua penjaga gawang pengganti untuk pertandingan Eropa.

Namun, Tammy memilih menanggapinya dengan sikap positif. Dia menjadikan penolakan Tuchel sebagai pelecut semangat untuk pembuktian diri. Dan ia berhasil melakukannya bersama AS Roma.

"Segera setelah saya mendarat di Roma, saya langsung merasa seperti sudah menjadi bagian dari keluarga besar ini," katanya ketika itu.

"Saya berkata pada diri sendiri, 'Saya akan memberikan darah, keringat, air mata saya untuk klub ini,' dan ini merupakan tahun yang luar biasa," ujarnya.

Penampilan impresif Abraham bersama Roma membuatnya dipanggil lagi ke timnas Inggris, dan ia terpilih jadi salah satu andalan tim Tiga Singa untuk Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang.

Namun, saat ini fokusnya adalah membawa pulang trofi pertama Roma sejak Piala Italia 2008 dan trofi Eropa pertama sejak Fairs Cup --pendahulu Liga UEFA/Europa -- pada 1961 silam.

Tammy menampik persepsi banyak orang banyak Liga Konferensi hanyalah kasta, dan tak dianggap bergengsi.

"Saya percaya setiap final adalah final -- apapun kompetisinya. Setiap pemain pasti ingin mencapai final. Ingin menang di final. Semua pasti ingin mengangkat trofi juara. Itu yang akan kami rayakan malam nanti," kata Tammy optimistis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat