androidvodic.com

Terjun ke Pembinaan Sepak Bola Usia Muda, Sineas Ganda Hartadi Akan Gelar Grassroots Tournament  - News

Terjun ke Pembinaan Sepak Bola Usia Muda, Sineas Ganda Hartadi Akan Gelar Grassroots Tournament 

Willem Jonata/Tribunnews

News - Sineas dan dan seniman efek visual Ganda Hartadi terjun ke pembinaan sepak bola usia muda dengan menyelenggarakan GO.AT Cup Grassroot Football Tournament 2023 yang melibatkan siswa sekolah dasar sebagai peserta.

Turnamen yang digelar 27-28 Mei 2023 di KingKong Arena, Cijantung, Jakarta Timur, ini untuk sementara diikuti 13 tim mewakili masing-masing sekolah.

“Sebenarnya sudah banyak sekolah yang mau ikutan, tapi belum resmi daftar. Target kita 32 sekolah pesertanya,” kata Ganda, selaku Chief Grassroots Football Tournament.

Baca juga: Media Luar Sebut Shin Tae-yong Sudah Kehilangan Panggung dan Pilih Mundur dari Timnas Indonesia

Pertandingan akan memakai sistem round robin atau setengah kompetisi. Tiap grup terdiri dari 8 tim, yang akan dibagi menjadi 4 grup. Waktu main 1x20 menit, dengan pembagian waktu bermain yang sama.

Peringkat pertama dari masing-masing grup akan bertanding ke Semi Final CUP. Peringkat kedua masing-masing grup akan bertanding ke Semi Final PLATE.

Kompetisi ini nantinya akan live streaming di channel Youtube GOAT CUP / https://www.youtube.com/@GO.AT_CUP , agar saudara-saudara dan teman-teman sekolah mereka bisa menonton dari rumah.

Ganda berharap kompetisi ini jadi ajang yang menyenangkan bagi peserta dan juga memotivasi mereka untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bermain sepak bola dengan baik dan tentu saja, juga dengan bersenang-senang.

Untuk diketahui, Ganda sendiri terjun ke pembinaan sepak bola di usia belia melalui turnamen ini, karena ingin meluruskan hal yang seharusnya didapatkan oleh anak dalam sepak bola grassroots.

Menurut dia sepak bola grassroots sebagai tempat bagi anak-anak untuk bermain dan belajar lebih banyak, dengan aturan porsi bermain yang sama untuk setiap anak, agar tiap anak bisa mendapatkan pengalaman yang sama untuk bermain dan berkembang.

"Kami tak hanya memberikan penghargaan untuk pemain terbaik dalam kompetisi, tapi juga pemain terbaik dalam setiap tim, agar mereka lebih diapresiasi. Bahkan mungkin ini kompetisi sepak bola Sekolah Dasar pertama yang juga memberikan apresiasi untuk para pelatih. Akan ada ‘Best Coach’ dan mendapatkan Lisensi Pelatih Grade D," terangnya.

Saat ini ia melihat banyaknya kekeliruan dalam perkembangan sepak bola anak usia dini (grassroots), sehingga bisa berdampak buruk terhadap mental atau psikologis anak-anak.

Bahkan tekanan ini dapat meninggalkan trauma pada anak-anak yang menyebabkan seorang anak bisa menguburkan niatnya menjadi pemain sepak bola.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat