androidvodic.com

Tipu Daya Bukayo Saka Saat Arsenal Menang 2-0 atas Sevilla, Aksinya Mengingatkan pada Arjen Robben

News- Bukayo Saka menjadi bintang kemenangan Arsenal 2-0 atas Sevilla dalam pekan keempat penyisihan Grup B Liga Champions di Stadion Emirates, London (9/11).

Aksi Bukayo Saka mengacak-acak lini belakang Sevilla dari sisi area kanan mengingatkan banyak orang pada legenda timnas Belanda, Arjen Robben.

Bukayo Saka mencetak gol, dan menyumbang satu assists di laga tersebut.

Ada beberapa kekhawatiran ketika kakinya tampak terkilir, dan dia tertatih-tatih keluar lapangan saat waktu tersisa lima menit.
Namun, Manajer Mikel Arteta mengatakan setelah pertandingan bahwa winger muda itu hanya “cedera ringan”.

Saka dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik PFA untuk musim 2022/23 dan telah memulai musim baru dengan mencetak enam gol, dan memberikan tujuh assist dalam 16 pertandingan di semua kompetisi.
Lebih dari itu, dia selalu konsisten tampil gemilang.

“Dia berada dalam performa yang menakjubkan dalam jangka waktu yang lama, untuk pemain yang begitu muda,” kata mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand kepada TNT Sports.

Rekannnya, mantan bek Arsenal, Martin Keown mengatakan bahwa Saka selalu berusaha menggunakan kaki kirinya untuk melepaskan tembakan.
Ini adalah langkah yang mengingatkan Ferdinand pada mantan legenda Belanda dan Bayern Muenchen, Arjen Robben, yang terkenal gemar memotong dari sayap kanan dan menembak dari kiri.

“Saya tidak mengatakan [Saka] sudah mendekati Robben, tapi ada pemain tertentu yang selalu ingin bermain di sisi tertentu, yaitu sisi kirinya, dan Anda tidak bisa menghentikannya,” kata Ferdinand.

Menurutnya, seperti juga Robben, Saka punya tipu daya yang membuat para bek lawan selalu saja terkecoh.

“Anda tahu hal itu akan terjadi, tetapi mereka sangat pandai dalam penyamaran dan tipu daya,

sehingga mereka berhasil melakukannya dengan cara yang salah, dan dia melakukannya lagi hari ini,” katanya memuji.

The Gunners sepenuhnya mendominasi laga kemarin, dengan penguasaan bola mencapai 62 persen.

Mereka hanya memberi lawan satu kesempatan melepaskan tendangan ke gawang, itu pun saat injury time.