androidvodic.com

News - Tak ada angin tak ada hujan, Lionel Scaloni mendadak berkeinginan mundur dari jabatan pelatih Timnas Argentina.

Kabar mengejutkan Lionel Scaloni ingin meninggalkan timnas Argentina, dia sampaikan sesaat setelah Lionel Messi dan kolega mengalahkan Brasil pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL.

Berlangsung di Stadion Maracana, Argentina bertindak sebagai tim tamu sukses mempermalukan Brasil 1-0 melalui lesakan Nicolas Otamendi (63').

Baca juga: Messi Abaikan Cedera Saat Argentina Taklukkan Brasil, Akhir Sepak Bola Messi pada Tahun 2023

Dilansir laman DailyMail, Lionel Scaloni mengisyaratkan rencana untuk berhenti sebagai manajer Argentina dalam sesi konferensi pers setelah duel melawan Brasil.

Ia memberikan komentar panjang lebar tentang masa depannya dan kemudian meninggalkan ruangan tanpa menjawab pertanyaan.

“Saya perlu banyak memikirkan tentang apa yang ingin saya lakukan,” kata Lionel Scaloni membuka.

“Ini bukan perpisahan atau apa pun. Standarnya sangat tinggi dan sulit untuk melanjutkannya. Tim nasional ini membutuhkan pelatih yang memiliki semua energi yang ada dan dalam kondisi baik.”

"Saya perlu banyak merenung. Sulit untuk melanjutkannya. Sulit untuk terus menang. Standarnya telah ditetapkan sangat tinggi,” beber Scaloni.

Alasan mengapa Scaloni ingin mundur dari La Albiceleste ialah tingginya target yang dipatok. Tuntutan untuk terus membawa Timnas Argentina meraih kemenangan demi kemenangan, dirasa bukan tugas yang cocok untuk dirinya.

Apalagi status Argentina merupakan juara Piala Dunia 2022, di mana secara hasil pertandingan, Lionel Messi dan kolega akan terus menjadi sorotan.

Kabar keinginan Lionel Scaloni mundur dari Timnas Argentina bak sambaran petir di siang bolong.

Bagaimana tidak, isu soal Scaloni mengundurkan diri pun tidak ada sama sekali. Terlebih prestasi yang dia ukir bersama Tim Tango dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil  memuaskan.

Puncaknya ialah titel World Cup 2022, merupakan prestise Lionel Scaloni yang tidak sembarang pelatih mampu mengukirnya bersama Argentina.

Namun realita saat ini, Scaloni justru merasa keberhasilan Argentina menjadi juara dunia, bak tekanan bagi dirinya.