Terkini Lainnya
TAG
BMKG menyebut selama satu pekan ke depan akan terjadi pertumbuhan hujan di Indonesia bagian barat yang salah satu penyebabnya adalah fenomena MJO.
Simak penyebab terjadinya hujan es. Disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap serta didukung suhu permukaan yang rendah.
Media sosial diramaikan dengan beredarnya video kilatan petir di atas Gunung Welirang atau Arjuno Welirang yang berada di Jawa Timur, Senin (13/12).
Mengenal Cumulonimbus, awan yang berbahaya bagi pesawat. Simak proses terjadinya awan di artikel ini.
Apa itu awan Cumulonimbus? Awan yang berpotensi sebabkan hujan deras, badai kilat, hujan es, dan tornado. Cumulonimbus terdiri dari 3 jenis awan.
Beredar video hujan lebat disertai angin kencang dan petir. BMKG paparkan penjelasan mengenai penyebab c
Peringatan dini BMKG menyebutkan awan Cumulonimbus dapat sebabkan angin kencang dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.
BMKG lewat website resminya, web.meteo.bmkg.go.id mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, berikut tips mengantisipasinya
BMKG mengeluarkan prakiraan cuaca buruk dan gelombang tinggi pada Jumat (18/10/2019) besok, yang menyebutkan tinggi gelombang capai 4 meter.
BMKG memberikan peringatan dini yang perlu untuk diwaspadai terkait wilayah-wilayah yang terkena gelombang tinggi dan cuaca buruk.
Inilah prakiraan cuaca buruk dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia pada Sabtu (12/7/2019), yang berlaku dari pukul 07.00 hingga 19.00 WIB.
Hujan es di sejumlah wilayah Jawa Timur berpotensi dapat terjadi setiap saat.
Cuaca buruk merupakan suatu hal yang menakutkan bagi semua pihak, baik masyarakat biasa maupun dalam sektor transportasi terutama penerbangan dan pela
"Misalnya sudah terlihat awan cumulonimbus seperti ciri-ciri saya sebutkan tadi ya berlindung jangan didatangi,"
Beberapa area di Riau terdapat potensi awan Cumulonimbus (Cb). Hal itu memungkinkan terjadinya angin kencang.
Pesawat Airbus A320-200 AirAsia QZ8501 lenyap dari radar Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.17 WIB.
Awan yang diduga menjadi faktor jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 ini bakal terjadi setiap hari selama Januari di berbagai wilayah Sulawesi Selatan