Terkini Lainnya
TAG
Jurnalis Kompas.com, Nirmala Maulana Achmad menyabet juara III dalam lomba menulis kedaulatan yang digelar ISCS.
China menghadirkan ancaman di Laut China Selatan, meski secara hukum atau de jure Indonesia tidak memiliki tumpang tindih klaim dengan negara itu.
Kapal Tiongkok diduga sengaja tabrak kapal tiongkok berujung bentrokan, Penjaga Pantai China keluarkan senjata dilawan dengan tangan kosong.
Hubungan diplomatik China dan Filipina memanas setelah tabrakan dua kapal negara itu di wilayah sengketa Laut China Selatan.
Penjaga pantai Tiongkok mengatakan bahwa kapal Filipina mengabaikan peringatan dan mendekati kapal Tiongkok di Kepulauan Spratly yang disengketakan.
Merespons potensi konflik Laut China Selatan, opsi menghadapi risiko terburuk harus tetap ada dalam kalkulasi Pemerintah Indonesia.
konflik Laut China Selatan, namun bagi sebagian besar warga Indonesia berita itu dianggap seperti informasi biasa dan tidak akan memberikan dampak.
Konflik di kawasan Laut China Selatan (LCS) pecah pada 2012 karena munculnya saling tumpang tindih klaim wilayah perairan dan pulau-pulau di atasnya.
Penjaga Pantai Filipina menerjunkan dua kapal yang ditempatkan secara bergilir di lokasi-lokasi zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila.
Kapal penjaga pantai China menembaki 2 kapal patroli Filipina dengan meriam air di perairan barat Filipina yang berbatasan dengan Laut China Selatan.
Manila mengatakan konfrontasi di dekat Second Thomas Shoal melukai tiga tentaranya dan menyebabkan kerusakan parah pada kapalnya.
pada insiden di Laut Cina Selatan itu, kapal Penjaga Pantai Tiongkok meledakkan meriam air dan menabrak kapal pemasok ke kapal Filipina
Hubungan ekonomi yang baik dengan Tiongkok, atau dengan negara mana pun, harus dijaga dengan hati-hati agar tidak mengorbankan kedaulatan negara.
Duta Besar LBBP Indonesia untuk Republik Filipina ini, mengharapkan para peserta lomba bisa menyatakan pendapatnya tentang geopolitik Indonesia dengan
Kapal penjaga pantai China kembali melakukan manuver berbahaya di Laut China Selatan yang membuat negara sekitarnya resah.
Dekan menjelaskan, fokus utama dari ujian ini adalah simulasi strategi diplomasi dan langkah komunikasi dalam penanganan konflik Laut China Selatan.
Ia menyatakan, Indonesia ingin semua negara-negara anggota ASEAN termasuk Filipina untuk sesegera mungkin menyelesaikan kasus tersebut.
Sudah lebih dari 25 tahun konflik ini tidak pernah selesai. Karena itu pihaknya mengusulkan kesepakatan sementara.
Ganjar menilai pentingnya penyelesaian konflik Laut China Selatan untuk kedaulatan dan keamanan laut bagi Indonesia
Ganjar Pranowo mengatakan ada banyak yang bisa dilakukan Indonesia dalam persoalan Laut China Selatan.