androidvodic.com

NEC Indonesia Dukung Percepatan Transformasi Digital di Sektor Manufaktur - News

News, JAKARTA – Tantangan pandemi Covid-19 menyebabkan semakin banyak perusahaan manufaktur yang telah menerapkan sejumlah teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan analitik untuk mendorong pertumbuhan dan profitabilitas.

Dengan percepatan digitalisasi dan penyebaran IoT di industri manufaktur, aspek keselamatan, efisiensi pemeliharaan, dan kualitas produk dapat divisualisasikan dan dianalisis berdasarkan data yang dikumpulkan oleh sejumlah besar sensor yang dipasang di berbagai fasilitas dan lokasi pabrik.

Mendukung transformasi digital di sektor manufaktur, PT NEC Indonesia bersama Asosiasi Big Data & AI (ABDI) baru saja menggelar kegiatan Web Summit NEC Industry 4.0, pada Selasa, 9 Maret 2021.

Kegiatan ini menghadirkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita diikuti sekitar 450 perwakilan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur dan sektor lainnya.

“Peningkatan penggunaan berbagai jenis data digital akan menciptakan solusi baru yang lebih bernilai. Perusahaan yang dapat memanfaatkan data untuk memberikan nilai yang lebih besar akan menonjol di era baru ini," kata Edi Rachmadi, Direktur Operasi, NEC Indonesia.

Baca juga: Google Meet Batasi Durasi Video Call Versi Gratisan, Maksimal 1 jam Mulai 1 April 2021

Edi menjelaskan, kegiatan operasi sektor manufaktur sangat kompleks karena melibatkan interaksi manusia dan mesin. Produsen di Indonesia harus berinvestasi dalam transformasi digital dan mengoptimalkan prosesnya agar dapat melanjutkan perkembangannya selama dan setelah pandemi ini.

Baca juga: Whatsapp Lebih Galak, Pengguna yang Bandel Siap-siap Diblokir Permanen

Dengan menggunakan AI di bidang manufaktur, produsen mendapatkan kemampuan untuk membuat keputusan penting berdasarkan data waktu nyata (real-time) dan meningkatkan proses produksinya.

Pengendallian kualitas (quality control) dan produktivitas keseluruhan juga akan meningkat secara signifikan sebagai hasilnya.

"NEC ingin membantu sektor manufaktur Indonesia berhasil dan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai pusat manufaktur,” ujar Edi Rachmadi.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia telah menetapkan 10 prioritas nasional menuju Indonesia 4.0 untuk sektor manufaktur.

Sepuluh prioritas tersebut adalah Perbaikan alur aliran material; Mendesain ulang zona industry; Mengakomodasi standar sustainability; Pemberdayaan UMKM; Membangun infrastruktur digital nasional; Menarik investasi asing; Peningkatan kualitas SDM; Pembentukan ekosistem inovasi; Menerapkan insentif investasi teknologi; dan Harmonisasi kebijakan."

“Kami juga aktif berkoordinasi dan membangun jaringan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk mempercepat transformasi ke industri 4.0," ujar Menperin.

Kementerian telah menginisiasi ekosistem industri 4.0 yang disebut dengan Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) sebagai wadah sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor lain, termasuk pelaku industri, akademisi dan R&D, penyedia teknis, konsultan dan lembaga keuangan di dalam satu ekosistem.

"Dengan semakin banyaknya perusahaan yang melakukan transformasi digital, Kementerian Perindustrian optimis pada tahun 2021 industri manufaktur di Indonesia akan terus berkembang,” ungkap Menperin.

Web Summit NEC Industry 4.0 menghadirkan berbagai pembicara terkemuka, di antaranya David Budiono, Direktur Produksi, Teknik & Pengadaan PT Astra Honda Motor (AHM); Ali Murtopo Simbolon, Direktur, Industri Elektronika dan Telematika, Kementerian Perindustrian; Fathan F. Goenandar, Sales and Business Development, NEC Indonesia; Mochammad Irzan, Senior Manager Juniper Networks; dan Yuda Prihagunawan, Senior Consultant ERP, Syspro Indonesia.

Acara ini dimoderatori langsung oleh Dr Rudy Rusdiah MA, Ketua ABDI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat