androidvodic.com

Jadi Venture Builder, UMG Idealab Targetkan Lima Startup Baru Lahir di 2022 - News

News, JAKARTA  – Perusahaan venture builder UMG Idealab menargetkan bisa melahirkan lima perusahaan rintisan (startup) baru di 2022. UMG Idealab yang sebelumnya dikenal sebagai venture capital, sejak 2020 bertransformasi menjadi venture builder.

Hingga September 2021, sekitar 60 startup lebih tersebar di Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan China bergabung dalam ekosistem UMG Idealab.

Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga mengatakan, awal tahun 2020 merupakan tonggak sejarah bagi UMG Idealab setelah bertansformasi menjadi Venture Builder. Pada awal didirikan tahun 2015, UMG Idealab adalah venture capital yang berkontribusi pada solusi teknologi berkelanjutan di Indonesia.

"Secara rutin, kami melakukan pendanaan pada startup yang sejalan dengan visi kami,” ungkap Kiwi Aliwarga dalam diskusi virtual dengan media, baru-baru ini.

Sejak menjadi venture builder, perusahaannya terus mendirikan startup baru dan melakukan
pendampingan dimulai dari pengembangan inovasi, penyediaaan sumber daya, pelatihan manajemen, dan bantuan modal kepada startup-startup tersebut.

Baca juga: Disuntik Pendanaan dari Jeff Bezos, Salah Satu Founder Startup Ula Ternyata Mantan Karyawan Amazon

"Startup yang kami kembangkan berfokus pada tiga hal krusial, yaitu mengatasi perubahan iklim, mengatasi
kesenjangan pendapatan, dan membantu UMKM bersaing secara global,” ujarnya.

Pemerintah seperti Menkoinfo Johnny G. Plate memproyeksikan Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar nomor 9 di dunia pada 2030.

Baca juga: Google Siapkan 50 Juta Dolar AS untuk Investasi di Perusahaan Startup Afrika

Perjalanan menuju penguatan potensi ekonomi digital dimulai dengan fokus ke pemberdayaan ekonomi start-up dan UMKM melalui pemanfaatan infrastruktur digital.  Untuk itu, Indonesia terus menciptakan instrumen pendanaan bagi UMKM/UMi dan startup.

Baca juga: Venturra Capital Milik Lippo Suntik Dana ke 40 Startup, dari Perusahaan Lokal hingga Mancanegara

Menteri Jhonny G. Plate menyatakan pentingnya hal ini karena tulang punggung perekonomian Indonesia saat ini adalah UMKM dan Ultra Mikro yang menjadi penyumbang 61,07% dari PDB Indonesia.

Head of Brand and Marketing UMG Idealab Miera Rahayu mengatakan, sejak awal 2021 hingga Oktober ini, pihaknya telah mencetak lebih dari delapan startup baru di Indonesia dengan berbagai segmen.

Antara lain, Lakone yang bergerak pada pembaharuan teknologi untuk mesin kopi menggunakan AI, Sandhiguna yang fokus di bidang komputerisasi dan cybersecurity, serta Widya Dialisis yang mengembangkan teknologi hemodialisa dengan biaya yang lebih efisien.

Menurutnya, pengembangan startup adalah salah satu fokus UMG Idealab karena startup adalah salah satu penggerak ekonomi untuk Indonesia, terlebih di masa pandemi.

Kedepannya UMG Idealab juga akan terus mencari dan membina startup yang fokus pada pengelolaan limbah, kesehatan, green energy, teknologi imersif, dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI).

Dengan dukungan teknologi AI, Autoconz, salah satu startup di dalam ekosistem UMG Idealab mengedepankan teknik pembangunan bangunan, rumah dan furnitur menggunakan mesin cetak 3D.

Startup ini bergerak di pengembangan mesin cetak 3D dengan hasil akhir semen atau beton.

Menurut CEO & Co-founder Autoconz Raja Rizqi Apriandi dukungan dan mentoring UMG Idealab sangat bermanfaat dalam pengembangan inovasi teknologi di mesin cetak 3D Autoconz.

"Bersama manajemen UMG Idealab, kami menciptakan dan mengembangkan karya terbaru untuk Indonesia. Kami berharap teknologi kami dapat menjadi solusi permasalahan tanah air di bidang konstruksi, dengan sumber daya yang lebih efisien, serta polusi, dan limbah yang lebih sedikit,” ungkapnya.

Startup di ekosistem UMG dengan kontribusi teknologi mengatasi perubahan iklim:

Autoconz - MSMB
Biotech - Widya Autonomous System
Frogs Indonesia - Widya Herbal
Frogs Solusi Indonesia - Widya Imersif
Java United Services - Widya LifeScience
Widya Lectro - WidyaNanoTech

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat