Belajar dari Pandemi, Perusahaan Disarankan Adopsi Cloud dan Siapkan Backup Recovery - News
Laporan Wartawan News, Choirul Arifin
News, JAKARTA - Pandemi telah memaksa banyak perusahaan mengevaluasi kembali prioritas penggunaan teknologi informasi mereka agar bisa mempercepat transformasi bisnis agar perusahaan kembali kuat pasca pandemi.
Perusahaan layanan teknologi NTT Ltd memprediksi implementasi teknologi pada sejumlah perusahaan di Indonesia di tahun 2022 akan banyak bergeser.
Menurut CEO NTT Ltd. di Indonesia, Hendra Lesmana, perusahaan harus bertransformasi dengan memprioritaskan adopsi sejumlah teknologi berikut:
Cloud
Adopsi berbagai layanan berbasis cloud telah dipercepat. Pihaknya melihat ada fokus baru perusahaan berupa migrasi dari lingkungan lama ke lingkungan hybrid cloud untuk memastikan bahwa beban kerja aplikasi dapat diskalakan dengan mulus.
"Otomatisasi dapat diterapkan pada operasi berkelanjutan dari beban kerja ini, dan untuk meningkatkan pengalaman dari para pengguna akhir dengan mengurangi jalur lalu lintas antara pekerja jarak jauh dan aplikasi," jelas Hendra dalam bincang virtual, Jumat (12/11/2021).
Security
Selama tahap awal pandemi, sebagian besar organisasi tidak memiliki infrastruktur, lisensi, atau arsitektur untuk mengatasi sebagian besar staf mereka yang bekerja dari rumah.
Baca juga: Di Tengah Pendemi, Apartemen di Kota Batam Diminati Warga Negara Asing
Layanan dan teknologi baru dibeli di luar anggaran awal, untuk memastikan beberapa bentuk kesinambungan bisnis.
Karena keadaan telah stabil, para perusahaan mengevaluasi kembali teknologi keamanan mereka dan mulai berinvestasi di area strategis yang mungkin tidak mendapatkan perhatian yang diperlukan selama tahap awal pandemi.
Backup and recovery
Ketika muncul ancaman keamanan teknologi informasi di tengah kondisi serba tidak pasti akibat pandemi, pengelola perusahaan menjadi makin sadar pentingnya memiliki cadangan yang solid, pemulihan, dan perencanaan ketahanan tentang aplikasi terpenting dalam bisnis dan apa yang di perlukan.
Hendra memperkirakan di sebagian besar industri akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam pekerjaan jarak jauh dibandingkan dengan sebelum pandemi. Hal ini menurutnya, akan mendatangkan sejumlah tantangan bagi sebagian perusahaan.
Tantangan tersebut antara lain keharusan mengevaluasi kembali strategi kolaborasi mereka, yang mencakup bagaimana ruang rapat dapat digunakan, lalu penyiapan ruang rapat yang dapat mengikutsertakan staf yang sedang berkerja dari jarak jauh.
Tantangan lainnya adalah visibilitas dan analitik tentang bagaimana fasilitas rapat digunakan, hingga pengalaman pengguna seperti staf jarak jauh dan lokal yang terhubung ke peranti kolaborasi seperti Cisco WebEx, Microsoft Teams, Google Hangouts, dan sebagainya.
Networking
Yang paling penting, pengelola perusahaan menyadari bahwa hadirnya jaringan bisa membuka potensi cara kerja baru, antara lain konektivitas ke layanan penting bisnis dan mengubah layanan fungsional dengan mengadopsi teknologi yang lebih baru.
"Teknologi konektivitas tersebut antara lain penggunaan perangkat lunak berbasis Wifi-6 dan 5G pribadi di area kampus/cabang, WAN ntuk mengoptimalkan konektivitas cabang ke pusat data cloud dan hybrid, serta teknologi jaringan cloud untuk menghubungkan beban kerja aplikasi dengan aman.
Terkini Lainnya
Perusahaan layanan teknologi NTT Ltd memprediksi implementasi teknologi pada sejumlah perusahaan di Indonesia di tahun 2022 akan banyak bergeser
Menkominfo Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Kolaborasi Berantas Judi Online
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kumpulan Kode Redeem Free Fire Terbaru Hari Ini, 24 Juli 2024, Klaim Kodenya di reward.ff.garena.com
Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, 23 Juli 2024, Klaim Kodenya di reward.ff.garena.com
Xiaomi Rilis Mix Fold 4 dan Mix Flip, HP Lipat Kedap Air Dibekali Kamera Canggih Leica
Rekomendasi HP Oppo di Indonesia Mulai Rp 2 Jutaan, Cek Spesifikasi Oppo A17 hingga Oppo Reno 8T
Update Harga dan Spesifikasi Samsung S Series, Ada Samsung S22 Ultra hingga Samsung S23 FE