androidvodic.com

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, KYIV – Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan seorang pria Ukraina bernama, Yaroslav Vasinskyi telah diekstradisi ke Amerika Serikat dan diajukan ke pengadilan pada Rabu (9/3/2022).

Vasinky sebelumnya terlibat dalam serangan ransomware yang menargetkan Amerika Serikat.

Vasinskyi diduga bertanggung jawab atas serangan ransomware pada Juli 2021 terhadap penyedia perangkat lunak Florida, Kaseya.

Baca juga: Peneliti Sebut Ransomware Digunakan Sebagai Umpan Pengalih Perhatian Dalam Serangan ke Ukraina

Pria berusia 22 tahun ini, mengakses jaringan komputer internal beberapa perusahaan yang menjadi korban serangan dan menyebarkan ransomware jenis Sodinokibi/REvil untuk mengenkripsi data di komputer mereka.

Dilansir dari situs Reuters.com, Kamis (10/3/2022) warga negara Ukraina ini dituduh melakukan pembobolan data pada Kaseya, dan secara bersamaan mendistribusikan REvil ransomware hingga ke 1.500 pelanggan Kaseya. Setelah itu, pria ini akan mengenkripsi data para pelanggan Kaseya.

Akibat dari serangan ini, sebagian besar bisnis dari 1.500 pelanggan Kaseya lumpuh. Gangguan ini terasa di Swedia, yang menyebabkan ratusan supermarket harus tutup karena mesin kasir mereka tidak beroperasi.

Selandia Baru juga merasakan dampak serangan ini, di mana sekolah dan taman kanak-kanak terpaksa tutup.

Vasinskyi didakwa dalam dakwaan membobol perusahaan korban dan menginstal perangkat lunak enkripsi, yang dikembangkan oleh kelompok peretasan ransomware inti REvil.

Baca juga: Cara Mencegah Serangan Ransomware Jahat di Penyedia Data Asustor

REvil langsung menangani negosiasi tebusan dan membagi keuntungan dengan Vasinskyi. Model serangan ini juga memungkinkan geng ransomware dapat memeras aset cryptocurrency banyak perusahaan.

Departemen Kehakiman AS menambahkan, Vasinskyi ditangkap di Polandia pada Oktober 2021, dan didakwa akhir tahun lalu bersama dengan warga negara Rusia.

Kemudian pada tanggal 3 Maret kemarin, Vasinskyi dipindahkan ke Dallas, Amerika Serikat oleh otoritas penegak hukum AS.

Tahun lalu, Ransomware REvil juga terlibat dalam serangan yang menargetkan perusahaan pengolahan daging terbesar di dunia asal Brasil, JBS SA.