Tidak Goyah Meski Rugi 13,7 Miliar Dolar AS, CEO Meta Tetap Ingin Kembangkan Metaverse - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
News, SAN FRANCISCO - Pendiri dan CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan perusahaan tidak memiliki rencana untuk mengubah strategi jangka panjangnya untuk proyek metaverse, meski kerugian operasi bisnis Facebook Reality Labs mencapai rekor pada 2022.
Dikutip dari Cointelegraph, Reality Labs kehilangan 13,7 miliar dolar AS pada 2022, menurut laporan pendapatan Meta pada Rabu (1/2/2023). Itu menjadi kerugian tahunan terbesar yang tercatat untuk divisi proyek metaverse.
Divisi itu tercatat kehilangan hampir 4,3 miliar dolar AS pada kuartal keempat 2022, yang menjadi kerugian kuartalan terbesar di dalam divisi tersebut.
Baca juga: Kota Bandung akan Launching Pengembangan Metaverse, Kerjasama dengan SAB
Dalam laporan pendapatan perusahaan, Zuckerberg mengatakan dia tetap teguh dengan rencana perusahaan terhadap perkembangan proyek metaverse.
“Tidak ada sinyal yang saya lihat sejauh ini yang menunjukkan bahwa kita harus mengubah strategi Reality Labs dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pada tahun 2023 perusahaan akan meluncurkan "headset konsumen generasi berikutnya" setelah peluncuran headset Quest Pro Virtual Reality (VR) pada Oktober.
“Kami masih memperkirakan kerugian Reality Labs setahun penuh kami akan meningkat pada tahun 2023, dan kami akan terus berinvestasi secara berarti di area ini mengingat peluang jangka panjang yang signifikan yang kami lihat,” kata Chief Financial Officer (CFO) Meta, Susan Li.
Pendapatan keseluruhan Meta untuk kuartal keempat 2022 mencapai 32,1 miliar dolar AS, mengalahkan ekspektasi Wall Street.
Angka pendapatan yang lebih baik dari perkiraan menyebabkan harga saham Meta melonjak setelah laporan pendapatan, naik hampir 19,5 persen dalam perdagangan setelah jam kerja pada Rabu kemarin, menurut Yahoo Finance.
Terkini Lainnya
Pendapatan keseluruhan Metaverse untuk kuartal keempat 2022 mencapai 32,1 miliar dolar AS, mengalahkan ekspektasi Wall Street.
Solusi Berbasis Cloud Bisa Diandalkan untuk Antisipasi Serangan Siber
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Solusi Berbasis Cloud Bisa Diandalkan untuk Antisipasi Serangan Siber
Sosok Diduga Pelaku Utama Peretasan PDN Indonesia, Pimpinan Geng Siber yang Diburu Berbagai Negara
Cara Memilih Kompresor Pendingin yang Tepat
Mengenal Lockbit, Geng Siber yang Retas PDN Indonesia Pakai Ransomware, Serta Cara Mereka Beroperasi
Klasemen Sementara MotoGP 2024 - Jorge Martin 212 Poin, Marc Marquez Rawan Ditendang Enea Bastianini