Kominfo: Menara BTS Masih Tetap Dibutuhkan Meski Ada Starlink - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) Kementerian Kominfo Irawati Tjipto Priyanti mengatakan keberadaan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G masih tetap diperlukan untuk memperluas jangkauan layanan data ke masyarakat hingga pelosok.
Hal itu dia kemukakan menanggapi hadirnya layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk di Indonesia.
"Bukan tidak penting lagi, saya kira menara BTS masih tetap dibutuhkan seperti misalnya saat curah hujan tinggi bisa jadi sinyalnya (internet satelit) turn down," kata Irawati kepada Tribun di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Dia menilai menara BTS 4G masih dapat menjangkau layer di daerah yang masih memungkinkan.
Irawati berpendapat nternet satelit berfungsi melengkapi titik-titik daerah bisa dikatakan blind spot atau sinyal lemah. "Kelebihannya internet satelit itu kan begitu, sebagai complimentary lah mereka saling mengisi," ucapnya.
PDSI sejauh ini juga didukung oleh jaringan intern BTS 4G dalam penyelenggaraan event internasional seperti KTT G20 2022, KTT AIS Forum 2023, dan terakhir 10th World Water Forum 2024.
Dia menyampaikan tidak ada kendala jaringan internet pada tiga event skala dunia itu meski hanya mengandalkan tower BTS.
Namun Irawati belum mengetahui apakah event besar selanjutnya di Indonesia akan menggunakan satelit internet berkecepatan di atas 50 megabit per detik (Mbps).
"Saya masih belum tahu kalau itu (pakai Starlink)," tukasnya.
Baca juga: Menko Luhut: Sudah Tak Perlu Lagi BTS, Ada Starlink
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tak perlu lagi menara Base Transceiver Station (BTS) usai Starlink hadir di Indonesia.
"Sekarang sudah enggak perlu ada BTS, BTS-an, orang sudah ada Starlink," katanya dalam acara talkshow bertajuk "Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marinves" di Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2024).
Diketahui, layanan internet satelit Starlink menggunakan konstelasi satelit pada orbit rendah bumi (low earth orbit/LEO).
Baca juga: Starlink Beroperasi di Wilayah 3T, Bagaimana Nasib Satria dan Palapa Ring BAKTI?
Nantinya, pengguna Starlink hanya memerlukan perangkat penerima kecil yang dikenal sebagai antena parabola/dish untuk dapat terhubung ke jaringan satelit.
Terkini Lainnya
Kominfo belum mengetahui apakah event besar selanjutnya di Indonesia akan menggunakan satelit internet berkecepatan di atas 50 megabit per detik.
BERITA REKOMENDASI
Ragam Modus Judi Online: Jual-Beli Rekening hingga Deposit Pulsa
BERITA TERKINI
berita POPULER
Perluas Jaringan Internet, Jaringan Telekomunikasi FTTH di Kawasan Ini Dikembangkan
MediaTek Fokus Kembangkan AI untuk Perkuat Posisi di Pasar Chipset Dunia
Kontribusi Pemanfaatan Teknologi AI Terhadap PDB Indonesia Ditaksir 366 Miliar Dolar AS
Kominfo Kesulitan Berantas Konten Negatif di Platform X, Ini Penyebabnya
Pendaftaran Anggota Komite Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas Diperpanjang