androidvodic.com

Keong Mak Nisa yang Murah Namun 'Mak Jleb' - News

News, PEMALANG -- Gang kecil itu terlihat lengang, namun sebuah warung di gang tersebut selalu ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner.

Warung Keong Mak Nisa yang menyediakan makanan khas kampung yaitu keong (siput), pecel dan rujak, terlihat cukup sederhana. Namun hampir setiap hari dipenuhi dengan para penggemarnya.

Selain rasanya enak, harganya pun terbilang sangat murah, yaitu Rp 4.000 per pincuk, baik untuk keong, pecel maupun rujaknya.

penggemar keong mak nisa
Penggemar kuliner Keong Mak Nisa

Meski murah jangan dikira rasanya biasa saja, ramainya pengunjung menjadi bukti kalau rasa dari masakan di tempat makan tersebut memang 'mak jleb.'

Letaknya berada di gang kecil di Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Memih menyiapkan masakan keong Mak Nisa
Pelanggan Keong Mak Nisah (News/HENDRA GUNAWAN)

Tak ada nama tempat makan tersebut, namun karena sang pemilik bernama Nisah, maka orang-orang menyebut warung tersebut sebagai Warung Mak Nisah.

Dibantu oleh dua orang putrinya, Mak Nisah senantiasa melayani para pengunjung yang datang silih berganti.

Khusus untuk keong, masakan dari keong Mak Nisah memang memiliki ciri khas sendiri, selain menggunakan bumbu rempah-rempah yang membuat rasanya sangat sedap, aroma kayu manis menambah selera pengunjung untuk menikmatinya.

Tak heran kalau sebagian warga Pemalang yang menjadi pecinta masakan keong telah mengenalnya. Bahkan Bupati Pemalang pun beberapa kali telah mengunjungi tempat makan ini.

Kepada News, Mak Nisah mengatakan, hampir setiap hari kwintal keong yang dipasok dari Wiradesa selalu habis disajikan kepada para pelanggan.

"Kalau dulu lebih banyak, cuma sekarang sudah tidak kuat lagi. Jadi cuma beli satu kwintal saja, kadang-kadang cuma 80 kilo, tetapi tetap habis tiap hari," ujarnya.

keong mak nisa

Menurutnya, kalau musim lebaran seperti ini, warungnya hanya buka hingga sore hari saja, karena pasti habis.

Mak Nisa menjelaskan, memulai menjual keong dengan pecel pada akhir 80-an. Pada saat itu ia bersama suaminya, menjual dengan satu meja untuk menaruh dagangan di depan rumahnya.

Namun karena makin lama pembelinya makin banyak, maka mereka menyediakan meja kursi untuk pelanggan yang ingin menikmati di tempat itu.

Saat ini, karena Mak Nisa mulai sakit-sakitan, maka dua orang putrinya mulai mengambil alih pengaturan warung Keong Mak Nisa. Keduanya adalah Uswatun dan Memi.

Turah, seorang pengunjung mengatakan, dirinya tadinya hanya ingin menikmati pecelnya saja. Namun setelah mencium aroma keong itu akhirnya ingin mencoba juga.

"Ternyata rasanya enak juga," kata wanita yang kini bermukim di Cinere Depok tersebut.

Terkini Lainnya

  • Gang kecil itu terlihat lengang, namun sebuah warung di gang tersebut selalu ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner.

  • VIDEO Sensasi Makan Teppanyaki Sambil Lihat Atraksi Chef Fireshow

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat