androidvodic.com

Membangun Kesadaran Kolektif Melawan Wabah Corona - News

Oleh: Amir Faisal,  CEO The Perfekto Indonesia

News - Wabah Covid-19 memiliki dampak yang luar biasa bagi kehidupan di Indonesia. Sejak diidentifikasi pertama kali pada 30 Desember 2019 lalu di Wuhan, China, hingga 17 Maret 2020, total kasus yang terinfeksi di seluruh dunia mencapai 179.978 orang.

Dari data itu, angka kematian korban mencapai 7.100, dan jumlah pasien yang berhasil sembuh sebanyak 78.326 (worldmetters.info).

Dalam waktu 2 bulan lebih, virus ini telah menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Meskipun virus corona dikenal sebagai virus dengan angka kematian yang cenderung rendah, namun dengan tingkat penularan yang sangat cepat dan rentan pada orang dengan usia tingkat lanjut, serta penanganan yang tidak tepat maka berisiko memperbesar angka kematian yang ada.

Kalau dilihat dari aspek kesehatan publik, Indonesia menjadi salah satu negara dengan persentase angka kematian paling tinggi dibandingkan 152 negara lainnya yang terinfeksi virus corona.

Baca: PNS Dinas Perhubungan Jatim Positif Corona, Diduga Punya Riwayat Rapat dengan Menhub

Dari 514 orang yang dinyatakan positif terinfeksi pada 22 Maret 2020, 48 orang diantaranya meninggal dunia atau dengan persentase kematian sebesar 9,33 persen.

Di sisi lain, jumlah orang yang terinfeksi virus corona ini pun dianggap tidak transparan atau bahkan tidak diketahui jumlah yang sebenarnya oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulungan.

Baca: Cerita Lengkap Acara Ngunduh Mantu Buyar Dibubarkan Polisi di Banyumas karena Corona

Hal ini memperlihatkan ketidaksiapan pemerintah dalam memetakan persoalan utama dari wabah Covid-19 ini. Pada akhirnya, yang menjadi tumbal dari ketidaksiapan ini adalah para tenaga medis.

Hingga 22 Maret 2019, diketahui bahwa tenaga medis yang telah menjadi korban meninggal dunia sebanyak 7 orang.

Baca: Ikuti Himbauan Anies, 974 Perusahaan di Jakarta Pekerjakan Karyawannya dari Rumah

Salah satu sebab utama hal ini terjadi adalah tidak tersedianya alat kesehatan, terutama Alat Pelindung Diri (APD) yang seharusnya digunakan oleh para tenaga medis.

Virus Corona diketahui positif masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret lalu, namun Pemerintah baru melakukan tindakan penjemputan alat kesehatan pada tanggal 20 Maret dan diperkirakan akan tiba pada 23 Maret.

Seharusnya dengan tingkat penyebaran jenis virus corona yang begitu cepat, APD menjadi benteng utama para tenaga medis mempertahankan diri dari para pasien yang terinfeksi.

Harus disadari bersama bahwa di samping para tenaga medis harus mengobati para pasien yang terinfeksi virus corona, mereka juga harus mampu melindungi diri sendiri dari virus tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat